Jakarta – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, meminta kepada para kepala desa untuk mencontoh model pembangunan desa yang sudah berhasil ketika merancang pembangunan desa, salah satunya desa Panggungharjo. Hal ini disampaikan Mendes PDTT saat menghadiri studi banding antar desa.
“Nyontoh, gak usah ragu-ragu. Nah, cari contoh-contoh yang sesuai, dibawa yang bagus-bagus. Yang cocok ditaruh, disesuaikan, dilaksanakan. Yang tidak cocok tidak usah dipaksakan,” kata pria yang akrab disapa Gus Menteri ini pada Rabu, 28 Oktober 2020.

Gus Menteri menjelaskan, dengan mencontoh model pembangunan desa yang sudah berhasil, akan mempermudah dan mempercepat pembangunan desa itu sendiri.
“Karena pembangunan desa yang paling cepat, efektif dan efisien adalah dengan mencontoh desa-desa yang sudah berhasil,” tambahnya.
Nyontoh, gak usah ragu-ragu. Nah, cari contoh-contoh yang sesuai, dibawa yang bagus-bagus. Yang cocok ditaruh, disesuaikan, dilaksanakan. Yang tidak cocok tidak usah dipaksakan.
Saat studi banding itu, Gus Menteri didampingi Plt. Sekretaris Jenderal Kemendes PDTT, Taufik Madjid, Dirjen Pengembangan Kawasan Perdesaan, Harlina Sulistyorini, dan Plt. Irjen Kemendes PDTT, Ekatmawati. Sedangkan 9 desa yang melakukan studi banding ke desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul itu berasal dari Jombang.
Saat ini, Desa Panggungharjo tercatat sebagai salah satu desa terbaik di Indonesia. Oleh sebab itu, Mendes PDTT menjadikan desa tersebut sebagai desa percontohan dan tempat untuk studi banding.
Setelah studi banding ini, Gus Menteri berharap, 9 kepala desa dari Jombang itu bisa belajar dengan sebaik-baiknya kemudian ditularkan ke desa-desa sekitar.
“Intinya, saya ingin mereka belajar. Dan saya ingin, mereka nanti menjadi percontohan desa-desa di Jombang. Saya tidak nuntut di Jawa Timur, jadi contoh Jombang saja dulu. Dengan tetap membayangkan desa Panggungharjo sebagai target idealnya,” jelas Gus Menteri.
- Baca juga : Kemendes Prioritaskan Program Digitalisasi Desa Pada 2021
- Baca juga : Mendes PDTT: Sisa Dana Desa untuk Serap 8 Juta Tenaga Kerja
“Makanya saya nanti minta lurah Panggungharjo memberi akses untuk bimbingan, pendampingan, sampai mereka pulang pun saya minta pendampingan,” sambungnya.
Menurut Gus Menteri, Selanjutnya studi banding ini akan dikembangkan di beberapa titik di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, luar Jawa dan seterusnya, sehingga menjadi bagian dari upaya percepatan pembangunan desa dalam rangka mewujudkan tercapainya SDGs Desa pada 2030.[]