Jakarta – Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, mengumumkan pembatasan yang lebih ketat pada pelaku perjalanan sebagai tanggapan terhadap varian baru virus corona yang kemungkinan lebih mudah menular. Pengumuman itu disampaikan PM Trudeau pada Jumat, 29 Januari 2021.
Laporan situs independen, worldometer, sampai tanggal 31 Januari 2021 jumlah kasus konfirmasi positif virus corona di Kanada sebanyak 774.226 dengan 19.920 kematian.
Pembatasan tersebut termasuk mewajibkan pelaku perjalanan untuk melakukan karantina di hotel dengan biaya sendiri ketika mereka tiba di Kanada dan menangguhkan layanan maskapai penerbangan ke Meksiko dan semua tujuan ke Karibia hingga 30 April 2021.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berbicara di Ottawa, 20 November 2020 (Foto: voaindonesia.com/AFP)
PM Trudeau juga mengatakan selain tes sebelum boarding yang sudah diwajibkan Kanada, pemerintah akan memperkenalkan pengujian wajib PCR (Polymerase Chain Reaction) di bandara untuk orang-orang yang kembali ke Kanada.
"Pelaku perjalanan kemudian harus menunggu hingga tiga hari di hotel yang disetujui untuk hasil tes mereka, dengan biaya sendiri, yang diperkirakan lebih dari 2.000 dolar," kata Trudeau. “Mereka yang hasil tesnya negatif kemudian bisa melakukan karantina di rumah di bawah pengawasan dan penegakan yang secara signifikan akan ditingkatkan."

Biaya mahal untuk tinggal di hotel itu termasuk biaya untuk tes PCR pribadi, keamanan, makanan, dan biaya tindakan yang harus diambil oleh hotel yang ditunjuk untuk menjaga keamanan pekerjanya.
"Biayanya sangat mahal. Ini tidak seperti fasilitas lainnya. Di sini harus ada tindakan pengendalian pencegahan infeksi, keamanan dan juga biaya lainnya. Ini bukan hanya sekedar menginap biasa di hotel," kata Dr. Theresa Tam, Pimpinan Kesehatan Masyarakat Kanada. (my/pp)/Associated Press/voaindonesia.com. []