Jakarta - Katy Perry mengaku mengalami perubahan hormonal dan suasana hati yang membuatnya menjadi mudah sedih dan menangis selama masa kehamilan. Dalam acara live streaming SHEIN Together, penyanyi kelahiran 25 Oktober 1984 itu mengungkapkan bahwa ia mengalami kesulitan menyesuaikan diri dengan gaya hidup selama kehamilan di masa pandemi seperti saat ini.
Laman EOnline melaporkan, Katy Perry mengaku kerap menangis saat melakukan pekerjaan-pekerjaan ringan di rumahnya. Hal itu disebabkan lantaran tertekan dengan kebijakan karantina di rumah yang dianjurkan pemerintah demi memutus penularan virus corona (Covid-19).
"Saya menangis ketika saya melihat ke bawah jari kaki saya, atau saya menangis ketika hanya melakukan tugas-tugas sederhana," kata Katy Perry, dikutip Tagar pada Minggu, 10 Mei 2020.
"Saya pikir hal itu banyak diakibatkan dari hormonal, dan saya tidak terbiasa berada di sekitar banyak orang dalam ruang sempit selama waktu yang lama. Saya sudah terbiasa keluar setiap saat," ujar dia.

Penyanyi lagu berjudul Roar itu mengatakan, dia sudah terbiasa dengan momen kesendiriannya dan menikmati "me time" di suatu tempat. Namun, dengan adanya imbauan tinggal di rumah saat pandemi virus corona seperti saat ini, tidak ada tempat lain yang bisa dia tuju.
"Tidak ada tempat lain selain mobilku. Jadi aku sering pergi ke mobil. Itu ruang amanku," ujar dia.
Baca juga: Perilisan Mixtape Tertunda, Suga BTS Beri Penjelasan
Selama karantina di rumah, Katy Perry juga mengaku banyak mendengarkan musik dari berbagai musisi. Dia juga sedikit berbagi deretan lagu yang baru-baru ini didengarkan, seperti single baru dari Halsey, Dua Lipa dan Harry Style.
"Aku juga sudah mendengarkan rekamanku, yang belum aku keluarkan. Saya sangat senang," kata dia. []