Harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia mengalami perubahan menjelang akhir tahun 2024. Beberapa jenis BBM non-subsidi mengalami kenaikan, sementara BBM subsidi seperti Pertalite dan Solar tetap stabil. Kondisi ini menjadi perhatian khusus bagi masyarakat yang sedang mempersiapkan kebutuhan transportasi selama libur Natal dan Tahun Baru. Kenaikan harga ini dipengaruhi oleh fluktuasi harga minyak mentah dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Selain itu, kebijakan efisiensi dari perusahaan penyedia BBM seperti Pertamina, Shell, BP-AKR, dan Vivo juga turut memengaruhi harga di pasar domestik.
Meskipun beberapa harga BBM naik, pemerintah memastikan distribusi tetap lancar dan stok mencukupi. Masyarakat diminta untuk memantau harga terbaru melalui aplikasi MyPertamina dan situs resmi penyedia BBM lainnya. Penyesuaian harga ini berlaku mulai 28 Desember 2024 dan akan terus dievaluasi seiring perubahan harga minyak dunia. Kenaikan ini hanya berlaku untuk BBM non-subsidi, sementara subsidi tetap dipertahuan untuk menjaga daya beli masyarakat.
Di DKI Jakarta, harga Pertalite (RON 90) dan Bio-solar (subsidi) tetap stabil di Rp10.000 dan Rp6.800 per liter masing. Pertamax (RON 92) juga tetap di Rp12.100 per liter. sementara Pertamax Turbo (RON 98), Dexlite, dan Pertamina Dex mengalami kenaikan. Pertamax Turbo naik dari Rp13.500 menjadi Rp13.550, Dexlite naik dari Rp13.050 menjadi Rp13.400, dan Pertamina Dex naik dari Rp13.440 menjadi Rp13.800 per liter.
SPBU swasta seperti Shell, BP, dan Vivo juga mengalami penyesuaian harga. Harga Shell V-Power (RON 95) naik dari Rp13.310 menjadi Rp13.340, Shell V-Power Diesel naik dari Rp13.510 menjadi Rp13.900, dan Shell Diesel Extra naik dari Rp13.170 menjadi Rp13.610 per liter. Sementara BP Ultimate (RON 95) naik dari Rp13.310 menjadi Rp13.340, BP Diesel naik dari Rp13.170 menjadi Rp13.610, dan BP Ultimate Diesel naik dari Rp13.510 menjadi Rp13.900 per liter. Vivo juga menyesuaikan harga, dengan Revvo 92 naik dari Rp12.200 menjadi Rp12.223 dan Revvo 95 naik dari Rp13.200 menjadi Rp13.242 per liter.
Harga BBM di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk fluktuasi harga minyak dunia, nilai tukar rupiah, dan kebijakan subsidi pemerintah. Masyarakat diimbau untuk memantau perubahan harga secara berkala dan memanfaatkan alternatif bahan bakar yang lebih hemat biaya. Beberapa jenis BBM yang mengalami kenaikan harga di akhir tahun 2024, seperti Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex, sementara Pertalite dan Bio-solar tetap stabil. Dengan tips hemat BBM seperti memeriksa tekanan ban secara berkala, menghindari mengemudi agresif, mematikan mesin saat berhenti lama, dan memilih rute yang lebih efisien, masyarakat dapat lebih siap menghadapi perubahan harga BBM dan menerapkan strategi hemat energi dalam penggunaan bahan bakar sehari-hari.