Jakarta - Operasi pasar yang dilakukan PD Pasar Jaya nyatanya tak memengaruhi stabilitas harga masker dan hand sanitizer yang dijual di pasaran. Banderol tetap tinggi saat dijual.
Tagar yang mengunjungi Pasar Pramuka, Jakarta Timur, Rabu, 11 Maret 2020, menemukan harga masker merek Sensi berjenis pengait kepala dan pengait telinga masih dibanderol dengan harga tinggi seharga Rp 350.000-400.000 per kotak. Sedangkan hand sanitizer merek Softano, Antis, dan Anticare kapasitas 500 mililiter per botol dijual dengan harga Rp 120.000-150.000.
Meski harga masker dan hand sanitizer dijual dengan harga tinggi, nyatanya sejumlah pedagang mengaku dua jenis dagangannya itu tetap laku diborong.
Masalah harga, mereka enggak komen.
Suasana jual-beli di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, Rabu, 11 Maret 2020. (Foto: Tagar/Husen M)
Salah satu pedagang di Pasar Pramuka yang enggan disebutkan namanya mengatakan telah menjual masker merek Sensi sebanyak 5 kotak hingga pukul 13.00 WIB. "Masih laku. Enggak tahu (lebih dari lima) sudah berapa yang kejual," kata pedagang tersebut di Pasar Pramuka.
Dia menegaskan pembeli masker di tokonya, di Pasar Pramuka, tak pernah mengeluhkan harga yang membumbung tinggi. "Masalah harga, mereka enggak komen," ujarnya.
N, pedagang Pasar Pramuka lainnya mengatakan operasi pasar yang dilakukan PD Pasar Jaya di pasar itu tak berpengaruh terhadap penurunan harga jual kepada masker dan hand sanitizer. Menurut N, operasi pasar tersebut hanya mengingatkan para pedagang agar membatasi penjualan masker ke setiap pembeli.
"Cuma itu saja, pembelian setiap orang enggak boleh lebih dari 5 (kotak)," ujar N di Pasar Pramuka.
Melonjaknya harga jual masker dan hand sanitizer diakui N terjadi tidak hanya ketika dua warga Depok, Jawa Barat positif terinfeksi virus corona di Jakarta. Namun, telah berlangsung sejak wabah Covid-19 muncul di Wuhan, China. "Semenjak di China sudah naik," tutur dia.