Harga Sabun Buatan Warga Bantul Yogyakarta

Warga Bantul Yogyakarta mampu mengolah minyak goreng bekas menjadi sabun. Produknya dijamin aman.
Yomi Windriasni (kanan) memperkenalkan produk sabun ciptaannya yang terbuat dari bahan baku minyak goreng bekas. (Foto: Tagar/Kiki Luqman)

Bantul - Warga Banguntapan Bantul berhasil menciptakan sabun cuci pakaian dari bahan minyak goreng bekas. Dia adalah Yomi Windriasni, wanita yang bergerak di sektor bank sampah.

Menurut dia selama ini minyak bekas menggoreng atau minyak jelantah lebih banyak digunakan untuk membuat bio diesel. Harga jual yang dibanderol pengepul pada kisaran Rp 2.000 hingga Rp 3.000 per liter.

"Jadi relatif tidak ada nilai tambah apa pun. Padahal di bank sampah yang saya kelola yakni Berdikari Sejahtera di Perumahan Graha Banguntapan, setiap bulan terkumpul 30 liter hingga 50 liter," kata Yomi pada Rabu 4 Maret 2020.

Yomi pun tergerak bagaimana agar minyak goreng bekas tersebut bisa lebih berharga. Kemudian pada April 2019 lalu, Yomi mulai meramu minyak jelantah dengan takaran tertentu untuk bisa diolah menjadi sabun sehingga nilai ekonomisnya naik. Ramuan sabun itu akhirnya terwujud.

Kemudian sabun ciptaannya itu diberi brand Langis yang dalam bahasa Jawa artinya membersihkan. "Kalau untuk proses pengolahan jelantah di semua bank sampah hampir sama. Saya hanya bermain di variasi soda api, dan optimalisasi proses. Kami jamin produk ini aman," jelasnya.

Yomi mengatakan proses pembuatan untuk minyak jelantah dinetralkan dengan direndam arang selama 24 jam dan disaring. Kemudian minyak dituang dalam baskom atau wadah dan dicampur soda api

Takaranya untuk setiap 450 mililiter jelantah, soda api 200 mililiter. Aduk sampai merata hingga kental dan bisa ditambah parfum sesuai selera. Campuran itu harus langsung dicetak karena jika lama dibiarkan akan membeku.

Untuk 1 liter minyak jelantah bisa menjadi 14 sabun batang dengan berat 20 gram. Untuk menjadi sabun padat, cairan tadi dibiarkan dalam suhu ruangan selama 3 hari. Setelah 3 hari sabun sudah jadi dan siap digunakan.

Sabun ini lembut dan aman bagi kain, termasuk batik sehingga warnanya tidak memudar.

Sabun yang baik, kata Yomi, warnanya putih, bersih dan padat. Sebaliknya sabun jelek ketika dipegang lembek, kotor dan warnanya kekuningan. 

"Kunci sabun bagus atau tidak pada proses awal pembuatan. Untuk warna putih sabun itu proses alamiah, jadi tidak menggunakan pewarna apa pun," ungkapnya.

Perempuan 39 tahun ini mengatakan sabun tersebut selain aman digunakan dan lembut di tangan, juga ramah lingkungan. Sabun juga mampu menghilangkan noda seperti darah, noda makanan, noda tanah dan lainya. 

Harga jual sabun ini Rp 15.000 tiap batang. Sedangkan untuk harga sabun cair dijual Rp 25.000 untuk takaran botol 250 mililiter.

Yomi mengaku untuk setiap bulan mampu menjual 150 batang hingga 300 batang. Untuk sabun cair 30 botol dan mayoritas pemasaran secara online. "Sabun ini lembut dan aman bagi kain, termasuk batik sehingga warnanya tidak memudar," katanya.

Sementara itu Camat Banguntapan Fauzan Mua'rifin menyambut baik dan mengapresiasi terhadap olahan minyak bekas tersebut. Sebab selain mengurangi limbah, produknya aman dan memberi nilai ekonomi bagi masyarakat.

Dia mengatakan dalam memproduksi sabun, Yomi tidak sendiri namun juga dibantu tetangga sekitar dengan tetap hasil akhir kualitasnya di cek oleh Yomi. "Ke depan saya akan meminta teman dan kolega saya untuk bisa mengumpulkan jelantah dan akan saya berikan ke sini," tuturnya. []

Baca Juga:

Berita terkait
Sabun Cuci Tangan Laku Keras di Depok karena Corona
Akibat dua warga Depok positif virus Corona, sabun cuci tangan laku keras di tempat perbelanjaan.
Emak-emak di Sleman Dilatih Bikin Sabun Alami
Ibu-ibu PKK di Sleman mendapat pelatihan membuat sabun alami oleh dosen UAD Yogyakarta. Sabun alami banyak memberi manfaat.
Tiga Manfaat Cuci Tangan Pakai Sabun
Mencuci tangan dapat menghinadrkan kita terutama anak-anak dari berbagai penyakit, seperti diare, infeksi mata, dan batuk pilek.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.