Jakarta - Tepat pada Senin 1 Oktober World Teachers' Day atau Hari Guru Sedunia diperingati. Guru merupakan sosok yang berjasa terhadap Anda. Memupuk dengan ilmu pengetahuan, di satu sisi mungkin memberikan masukan sehingga Anda berada di jalur karier yang benar.
Bersamaan dengan Hari Guru Sedunia, anak-anak yang biasanya bersekolah kini masih harus berada di rumah. Kebiasaan baru itu berimbas kepada apa yang dirasakan anak-anak.
Jadi anak yang ditumbuhkan perasaan percaya diri, bangga menjadi diri sendiri.
Bila biasanya anak-anak menjalani kebiasaan bersekolah bertemu guru dan bercengkrama dengan teman sebayanya sehingga cepat menimbulkan efek gembira, kini berbeda. Sebab itu, orangtua dianjurkan untuk mengubah pola asuh.
"Karena situasi berubah, orangtua juga harus berani berubah. Lebih tenang, sabar, lebih gembira, kreatif, lebih penuh rasa syukur. Dengan begitu kita memposisikan jadi sahabat anak-anak, teman anak-anak," kata Psikolog anak, Kak Seto, saat webinar virtual di Gedung BNPB, Minggu 4 Oktober 2020.
Empat pelaja yang bermukim di Bantaran Sungai Winongo yang berlokasi di Kampung Bener, Kecamatan Tegalrejo, Yogyakarta sedang mengakses layanan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), Kamis, 24 September 2020. (Foto: Biro Tagar Yogyakarta)
Kebiasan-kebiasan orangtua seperti kerap memerintah layaknya bos akan membuat anak menjadi menjauh di masa pandemi ini.
"Kalau orangtua terus posisikan jadi bos, jadi komandan yang main perintah saja lama-lama anak gak betah di rumah. Jadi bersahabat, berteman, berdiskusilah jadi anak nyaman sekali berada di rumah," ujar psikolog bernama asli Seto Mulyadi tersebut.
Founder Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) itu menyarankan orangtua untuk merangkul anak. Ketika menjalankan aktivitas positif yang digemari, orangtua disarankan memberikan timbal balik dengan merespons dengan baik apa yang dilakukannya.
"Yang pintar nyanyi diapresiasi, mungkin direkam disebar ke kakek-nenek atau teman-teman ayah dan bunda, yang pinter gambar juga, yang menari juga dan sebagainya," tuturnya.
"Jadi anak yang ditumbuhkan perasaan percaya diri, bangga menjadi diri sendiri, karena ada apresiasi dari lingkungan keluarga," sambungnya.