Jakarta – Hari kopi internasional, diperingati setiap 1 Oktober diseluruh penjuru dunia. Meskipun sangat terkenal, Tidak ada yang tahu persis bagaimana atau kapan pertama kali kopi ditemukan.
Konon, pertama kali kopi hanya ada di Ethiopia, di mana biji-bijian aslinya ditanam oleh orang Ethiopia di dataran tinggi. Lalu, ketika bangsa Arab mulai memperluas aktivitas perdagangannya, biji kopi pun menyebar sampai ke Afrika Utara dan ditanam secara massal disana.
Kemudian, dari Afrika Utara biji kopi mulai meluas dari Asia sampai pasaran Eropa dan ketenarannya sebagai minuman nikmat pengusir rasa kantuk mulai menyebar.
Legenda kopi, konon dimulai dari seorang penggembala kambing bernama Kaldi yang pertama kali menemukan potensi biji kopi ini. Kaldi, dikisahkan menemukan kopi setelah dia menyadari bahwa setelah memakan buah dari pohon tertentu, kambingnya menjadi sangat enerjik sehingga kambing-kambing tersebut tidak bisa tidur di malam hari.

Kaldi pun, melaporkan temuannya kepada kepala biara setempat, yang membuat minuman dengan buah tersebut dan mendapati bahwa minuman itu membuatnya waspada selama berjam-jam saat malam. Kepala biara, kemudian berbagi minuman ini dengan para biarawan lain di viharanya dan pengetahuan tentang buah berenergi ini pun mulai menyebar.
Sementara, status kopi paling mahal di dunia saat ini jatuh kepada Black Ivory Coffee yang berasal dari Thailand Utara. Dikutip dari Tribunnews, harga Black Ivory bisa mencapai Rp 23,7 juta per 500 gram.
Secara garis besar, proses pembuatan Black Ivory tidak jauh berbeda dari kopi luwak. Keduanya sama-sama harus dicerna dahulu oleh hewan untuk selanjutnya diproses lagi. Bedanya, kopi luwak dicerna oleh hewan luwak, sedangkan Black Ivory dihasilkan gajah.
Baca Juga:
Lalu, berapa harga Kopi Luwak kopi asal Indonesia?, kopi yang digoreng setelah dimakan, dicerna, dan dikeluarkan lewat kotoran luwak tersebut dibanderol seharga Rp 9,5 juta per 500 gram.
Ilustrasi. (Foto: longandshort.london)
Binatang ini, nyatanya sangat pemilih dalam memakan biji kopi. Mereka dapat memilih dan hanya memakan biji kopi merah yang paling manis dan segar. Setelah dimakan, biji kopi merah tersebut mengalami proses fermentasi alami di dalam saluran pencernaan luwak. Proses tersebut, memberikan karakteristik rasa yang unik yang tidak bisa diproduksi dengan cara lain.[]