Jakarta - Lebih dari setahun yang lalu, tepatnya 31 Desember 2019, virus corona mulai menyebar ke seluruh dunia dan telah menginfeksi lebih dari 100 juta orang serta mengakibatkan kematian 2 juta lebih warga dunia. Wabah ini mengubah hidup kita. Ines Eisele menuliskannya untuk dw.com/id.
Jaga jarak fisik (Foto: dw.com/id)
Jaga jarak fisik. Singapura telah mencatat tingkat infeksi virus corona terendah sejak Oktober 2020. Para pengamat memuji negara itu karena memantau warganya secara ketat, salah satunya dengan menggunakan aplikasi pelacakan. Menurunnya infeksi membuat pemerintah mengizinkan penduduk setempat mengunjungi bioskop di area terbuka - asalkan menjaga jarak secara fisik.
Kecemasan tersebar luas di Afrika Selatan (Foto: dw.com/id)
Kecemasan tersebar luas di Afrika Selatan. Afrika Selatan adalah negara di Afrika yang paling parah terdampak pandemi Covid-19. Pasien di rumah sakit dekat Cape Town ini adalah satu dari 1,4 juta warga yang telah terinfeksi virus corona. Varian baru yang dikenal sebagai B.1.351 atau 501Y.V2, meningkatkan kecemasan warga. Sama seperti varian Inggris, mutasi Afrika Selatan ini dianggap sangat menular.
Jaga jarak sosial sambil menikmati matahari (Foto: dw.com/id)
Jaga jarak sosial sambil menikmati matahari. Dengan suhu musim panas yang membumbung tinggi, banyak orang Australia menikmati berenang di laut. Tanda-tanda peringatan telah dipasang untuk mengingatkan pengunjung menjaga jarak sambil menikmati matahari, demi mencegah lonjakan infeksi baru. Jumlah kasus di Australia turun drastis sejak September 2020 lalu.
Duka yang ditinggalkan (Foto: dw.com/id)
Duka yang ditinggalkan. Kelvia Andrea Goncalves menangis di makam ibunya di kota Manaus, Brasil. Andrea dos Reis Brasao meninggal pada usia 39 tahun akibat Covd-19. Banyak orang menyalahkan Presiden Jair Bolsonaro atas situasi suram negara itu. Lebih dari 221.000 warga Brasil telah meninggal akibat virus corona.
Lebih baik aman daripada menyesal? (Foto: dw.com/id)
Lebih baik aman daripada menyesal? Di Hong Kong, pihak berwenang telah menutup seluruh wilayah tanpa peringatan sebelumnya, sebagai respon atas peningkatan infeksi yang tiba-tiba. Sama seperti di Cina, kota itu telah memberlakukan tindakan tegas untuk mencegah penyebaran wabah. Kebijakan tersebut berhasil membuat tingkat infeksi sangat rendah.
Aman di dalam \'gelembung\' (Foto: dw.com/id)
Aman di dalam 'gelembung'. Band rock asal AS, The Flaming Lips menemukan cara untuk menggelar konser dengan tetap memperhatikan jaga jarak fisik. Belum lama ini saat mereka konser di Oklahoma, penonton diminta untuk masuk ke dalam bola plastik besar. Dengan cara ini, mereka dapat menari menikmati musik dengan aman. Bahkan penonton juga bisa mengangkat tubuh Wayne Coyne saat dia terjun dari panggung.
Gereja jadi pusat vaksinasi (Foto: dw.com/id)
Gereja jadi pusat vaksinasi. Banyaknya gereja yang tutup, kini dimanfaatkan sebagai pusat vaksinasi darurat seperti di Katedral Lichfield, dekat Birmingham, Inggris. Tidak seperti negara anggota Uni Eropa yang saat ini menghadapi kekurangan vaksin Covid-19, Inggris telah menerima pasokan dosis yang stabil.
Banyak orang berharap pandemi segera berakhir (Foto: dw.com/id)
Banyak orang berharap pandemi segera berakhir. Amy Ezzat menyiapkan kue berbentuk dosis vaksin untuk dibagikan kepada pasien Covid-19 di sebuah rumah sakit di Kairo. Mesir telah berjuang melaksanakan kampanye inokulasi di seluruh negeri (ha/pkp)/dw.com/id. []