Hilirisasi Industri di Aceh, Menteri ATR/BPN Tegaskan Penguatan Seimbang dari Hulu hingga Hilir

Menteri ATR/BPN Sofyan A. Djalil mendukung upaya hilirisasi di Provinsi Aceh hilirisasi hakikatnya menciptakan nilai tambah di bagian hilir
Menteri ATR/Kepala BPN, Sofyan A. Djalil. (Foto: Tagar/Kementerian ATR/BPN)

Jakarta – Program hilirisasi di Provinsi Aceh tengah dilaksanakan sebagai upaya peningkatan ekonomi. Hal ini menjadi penting karena komoditas yang diekspor tidak berupa bahan mentah, namun komoditas yang memiliki nilai tambah lebih. Penguatan dari hulu hingga hilir juga diharapkan membuat ekonomi Provinsi Aceh semakin berdaya.

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Sofyan A. Djalil mendukung upaya hilirisasi di Provinsi Aceh. Ia menyebut, hilirisasi hakikatnya menciptakan nilai tambah di bagian hilir, namun juga perlu adanya penguatan di bagian hulu.

“Seperti kebijakan pemerintah Indonesia terkait larangan ekspor komoditas sektor hulu berupa raw material, saat ini ekspor kita terhadap negara-negara lain sudah mulai balance malah beberapa sudah surplus. Ini salah satu dampak positif program hilirisasi dari pemerintah,” jelas Sofyan A. Djalil 


Kebijakan yang baik menentukan kemajuan ekonomi. Juga dependensi Aceh dengan daerah lain tidak sepenuhnya buruk asalkan saling ketergantungan.


Hal ini disampaikan pada forum diskusi daring yang bertajuk Percepatan Pembangunan Industri Hilir di Aceh dalam Rangka Peningkatan Kemandirian Aceh yang diadakan oleh Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Aceh pada Senin, 21 Februari 2022.

Terkait program hilirisasi di Aceh, Sofyan A. Djalil menyebut bahwa Aceh memiliki sektor hulu yang kuat di bidang pertanian, yang paling terkenal yaitu produksi kopi. Namun, potensi tersebut masih memerlukan beberapa pengembangan, salah satunya di bidang produktivitas.

Begitu pun dalam sektor perikanan, Sofyan A. Djalil mengimbau perlu adanya peningkatan dan penataan di beberapa hal, mengingat hasil ikan di Aceh memiliki pangsa pasar di Jepang. 

“Karena jika nanti penerbangan pesawat komersial yang langsung terkoneksi ke Jepang sudah berhasil dan terjadi peningkatan permintaan, tentu akan ada keteteran di sektor supply,” ujarnya.

Sofyan A. Djalil juga berkata bahwa upaya hilirisasi ini adalah tentang bagaimana meningkatkan kompetensi, khususnya dalam meningkatkan perekonomian. 

“Bagaimana menata industri perikanan di Aceh, mulai dari sistem penangkapan ikan, memberdayakan nelayan, juga bagaimana produk ikan beku yang diekspor ke luar negeri memenuhi standar internasional, itu yang perlu didorong,” kata Sofyan A. Djalil.

Selain itu, Sofyan A. Djalil membahas terkait peran kebijakan yang memberikan dampak ke sektor ekonomi. Menurutnya, ekonomi tidak bisa diatur oleh kebijakan yang distortive. 

“Kebijakan yang baik adalah kebijakan yang memfasilitasi. Sebelum adanya UUCK (Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cipta Kerja, red), ekonomi kita banyak diatur regulasi, para pelaku bisnis menghabiskan waktu di bidang birokrasi. Melalui UUCK sekarang, meski belum pulih namun secara garis besar sudah terlihat target-target investasi yang dicanangkan,” pungkasnya.

Lebih lanjut, Sofyan A. Djalil juga mengimbau agar qanun di Provinsi Aceh benar-benar dipikirkan secara cermat agar qanun yang ada dapat memfasilitasi dengan baik. 

“Kebijakan yang baik menentukan kemajuan ekonomi. Juga dependensi Aceh dengan daerah lain tidak sepenuhnya buruk asalkan saling ketergantungan. Produk Aceh bisa ke luar daerah dan produk daerah tersebut bisa masuk ke Aceh. Karena depedensi adalah keniscayaan,” tutup Sofyan A. Djalil. []

Berita terkait
Kementerian ATR/BPN Revisi Jenis dan Tarif PNBP dalam rangka Perubahan Organisasi
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 128 Tahun 2015.
Kementerian ATR/BPN Jelaskan Proses Pengadaan Tanah Proyek Bendungan Bener
Pemerintah sampai saat ini masih berupaya menyelesaikan permasalahan terkait pembangunan Bendungan Bener di Purworejo, Jawa Tengah.
Sofyan Djalil: Masyarakat Aceh Tak Akan Melupakan Pembangunan Aceh Pasca Tsunami
Menteri ATR/BPN SOfyan Djalil mengatakan bahwa kegiatan yang diselenggarakan hari ini untuk memperingati 17 tahun bencana tsunami Aceh.