Hong Kong – Hong Kong akan memberlakukan lockdown terbatas selama tes wajib Covid-19 massal pada paruh kedua bulan Maret 2022, seperti diberitakan oleh beberapa media setempat, mengutip beberapa sumber anonim.
Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam, menegaskan bahwa pemerintah masih menyusun rinciannya, dan bahwa situasi Hong Kong dan pandangan masyarakat akan dipertimbangkan dalam proses tersebut.
Carrie Lam, pemimpin otoritas otonomi Hong Kong (Foto: dw.com/id)
Laporan situs independen, worldometers, menunjukkan sampai tanggal jumlah kasus Covid-19 di Hong Kong mencapai 171.314 dengan 659 kematian. Sedangkan situs urworldindata.org menunjukkan sampai tanggal 28 Februari 2022 persentase warga Hong Kong yang sudah divaksinsi Covid-19 mencapai 81,21% yang terdiri atas 68,80% dua suntikan dan 12,41% satu suntikan.
Lam mengatakan bahwa pasokan makanan tetap normal dan mendesak masyarakat agar tidak mengindahkan rumor dan menghindari “ketakutan yang tidak perlu.”
Komentar Lam dirilis pada Senin, 28 Februari 2022, larut malam dalam liputan yang diatur pemerintah mengenai penyambutannya terhadap para pakar virus dari China daratan di sebuah perlintasan perbatasan.

Di jalan-jalan Hong Kong pada Selasa, 1 Maret 2022, pagi, supermarket belum mengisi kembali banyak rak mereka setelah pembelian yang didorong oleh kepanikan pada hari Senin, 28 Februari 2022.
Setelah itu, mulai tengah hari, stok dan kerumunan massa kembali ke toko-toko. Para konsumen berupaya membeli semuanya, mulai dari tisu kamar mandi hingga makanan serta perlengkapan kebersihan (uh/ab)/Associated Press/voaindonesia.com dan sumber lain. []
Covid-19 Merajalela Distrik Kelas Pekerja Hong Kong Terguncang
Presiden China Meminta Hong Kong Kendalikan Covid-19
Fasilitas Kesehatan di Hong Kong Kewalahan Hadapi Covid-19
20.000 Kamar Hotel di Hong Kong Dipakai untuk Karantina Covid-19