Semarang - Hujan yang turun terus menerus selama dua hari terakhir membuat sebagian wilayah Kota Semarang, khususnya kawasan bawah, terendam banjir. Tercatat, banjir menggenangi sejumlah titik di sepuluh kecamatan di Kota Atlas.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang Winarsono mengungkapkan sepuluh kecamatan yang dirambah banjir adalah Kecamatan Tugu, Semarang Barat, Semarang Tengah, Ngaliyan, Semarang Timur, Semarang Selatan, Gayamsari, Genuk, Pedurungan dan Kecamatan Semarang Utara.
"Ketinggian banjir bervariasi mulai 50 hingga 90 sentimeter. Bahkan beberapa titik ada yang lebih dari satu meter," ucapnya saat dihubungi Tagar, Sabtu, 6 Februari 2021.
Menurut Winarsono, intensitas hujan yang deras dan lama sejak Jumat, 5 Februari, hingga Sabtu siang, membuat sungai dan saluran air di wilayah-wilayah tersebut tak mampu menampung air. Imbasnya air dari drainase melimpas ke jalan maupun permukiman warga.
"Banjir karena limpasan dari hulu (sungai) serta hujan cukup deras dan intensitasnya cukup panjang, berjam-jam. Alhamdulillah-nya, air dari daerah Ungaran yang turun ke bawah masih bisa terkendali di Banjir Kanal Timur dan Barat, sehingga tidak sampai melimpas," beber dia.
Dari catatan BPBD, titik-titik terparah yang tergenang banjir di antaranya ada di kawasan Wonosari, Kecamatan Ngaliyan. Kemudian di Gayamsari ada di Kelurahan Tambakrejo, Sawah Besar, Kaligawe, Sambirejo, dan Kelurahan Siwalan.
Banjir karena limpasan dari hulu (sungai) serta hujan cukup deras dan intensitasnya cukup panjang, berjam-jam.

Juga di kawasan Krobokan, Semarang Indah, Madukoro, di Kecamatan Semarang Barat. "Di daerah terdampah terparah itu, ketinggian banjir rata-rata 90 sentimeter, bahkan ada yang lebih," ujar dia.
Pemkot Semarang melalui BPBD, kecamatan serta kelurahan terus mendata dan memantau dampak banjir di masing-masing wilayah tersebut.
Tanggap darurat sementara, pemerintah telah mengirim bantuan logistik dan perlengkapan dapur umum, utamanya di daerah terdampak parah, sebagai langkah antisipasi jika banjir tak kunjung surut.
"Semoga cuaca membaik, hujan mereda, sehingga airnya lekas surut dan kerja pompa penyedot bisa lebih maksimal," tutur dia.
Salah satu warga Kelurahan Bandarharo, Semarang Utara, Deborati, menjelaskan kawasan perkampungan di tempat tinggalnya, yakni di Kampung Ujungsari, Kalibaru dan sekitarnya, air banjir sempat menggenangi jalan dan permukiman setinggi lutut orang dewasa.
Baca juga:
- 2 Pesawat Tujuan Semarang Mendarat Darurat di Solo
- Menhub Ingatkan Stakeholder Waspada Saat Cuaca Ekstrem
- Sembilan Kecamatan di Pasuruan Terendam Banjir, Satu Meninggal
Limpasan air dari aliran Sungai Semarang atau Sungai Mberok membuat daerah rendah di sekitarnya tergenang. Ditambah kerja rumah pompa di Bandarharjo yang dinilai warga tak maksimal, membuat banjir tak terelakkan.
"Kemudian ada tanggul yang jebol di wilayah RW 2 Kalibaru, sehingga air menggenangi kawasan kampung di sekitarnya. Mencegah lebih parah banjir, sudah dilakukan perbaikan sementara oleh warga dengan menambal menggunakan karung berisi tanah atau pasir," imbuh dia. []