Hujan Lebat Picu Banjir dan Longsor di Semarang, Ketinggian Mencapai 100 Cm

Banjir dan longsor terjadi di beberapa kawasan Semarang setelah hujan lebat, mengganggu lalu lintas dan merendam perumahan.
Banjir melanda jalan raya di dekat Universitas Diponegoro, Semarang. (Foto: Tagar/Instagram/@bpbdkotasemarang)

Banjir dan longsor menerjang sejumlah kawasan di Kota Semarang, Jawa Tengah, setelah diguyur hujan lebat pada Rabu sore, 11 Desember 2024. Ketinggian banjir mencapai 100 centimeter, merendam sejumlah jalan dan perumahan. Pantauan malam hari menunjukkan bahwa banjir masih melanda kawasan Tembalang, Meteseh, Sompok, dan Candisari, mengganggu lalu lintas yang semakin parah dengan hujan yang terus mengguyur.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Endro Martanto, mengatakan bahwa hujan lebat disertai angin kencang menjadi penyebab utama bencana banjir dan longsor. "Hujan lebat disertai angin kencang mengakibatkan bencana banjir dan longsor," jelas Endro. Sementara itu, bencana longsor terjadi di depan kantor Kelurahan Candisari, Kecamatan Candisari. Puluhan petugas gabungan telah dikerahkan untuk mengatasi banjir yang diduga akibat banyaknya drainase yang tersumbat sampah.

Warga terdampak di Perumahan Dahlia, Kelurahan Meteseh, Hardoyo, 45, mengungkapkan bahwa banjir mulai datang pada petang hari. Warga tidak sempat menghindar, sehingga puluhan rumah terendam dengan ketinggian banjir mencapai satu meter. Maryadi, 40, warga Perumahan Dinar Indah, Kelurahan Meteseh, juga mengalami hal serupa. Selain merendam perumahan, banjir juga melanda jalan raya tidak jauh dari Universitas Diponegoro, Semarang, menyebabkan banyak kendaraan mogok akibat memaksa menerjang banjir.

Banjir di perkampungan dan ruas jalan di Sompok, Kota Semarang, membuat lalu lintas terganggu. Suprapti, 26, warga Sompok, mengungkapkan bahwa mereka bertahan berteduh dan menunggu air surut hingga beberapa jam, namun air tidak kunjung surut. "Kami bertahan berteduh dan menunggu air surut hingga beberapa jam, namun tidak kunjung surut," ujar Suprapti.

BPBD Kota Semarang terus melakukan inventarisasi kerusakan dan dampak banjir. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti informasi terkini dari pihak berwenang. Diharapkan upaya penanganan bencana dapat berjalan dengan efektif untuk mengurangi dampak negatif bagi warga yang terdampak.

Berita terkait
Presiden Subianto Resmikan Flyover Madukoro di Semarang
Flyover Madukoro diresmikan untuk memperlancar arus lalu lintas dan mendukung pembangunan ekonomi di Semarang dan Jawa Tengah.