Taput - Bayi mungil berjenis kelamin laki-laki yang ditemukan seorang warga Dusun I, Desa Paniaran, Kecamatan Siborongborong, Tapanuli Utara, Sumatera Utara pada Kamis, 5 Maret 2020 malam, saat ini dirawat di Puskesmas Paniaran.
Hal itu diungkapkan Kepala Desa Paniaran Amran Nababan dan Ketua Badan Permusyawaratan Desa Paniaran Bangkit Nababan kepada Tagar, Jumat, 6 Maret 2020.
"Untuk sementara bayi yang ditemukan dirawat di ruang inap bayi Puskesmas Paniaran. Bayi dalam keadaan sehat. Saat ini sudah tenang dalam pengawasan bidan," kata Amran.
Bangkit menyebut, bayi itu ditemukan warga pukul 19.20 WIB dan ketika itu pihaknya langsung menghubungi aparat Bhabinkamtibmas atau polisi desa.
"Anak itu ditemukan warga bernama Marsaulina Nababan di depan pintu rumahnya. Dia dibalut kain sarung bersama secarik kertas berisi pesan agar bayi dirawat," kata Bangkit.
Marasulina Nababan, 52 tahun, saat ditemui di kediamannya, mengatakan ketika itu dia membuka pintu rumah di bagian samping sebelah kiri rumahnya.
Saat berjalan ke bagian depan rumah, dia melihat sebuah kotak kardus. Karena penasaran dia mendekati kotak tersebut.
Dia kaget melihat ada bayi berbalut kain, dan sedang tertidur pulas di dalamnya. Bersama bayi itu ditemukan sejumlah popok bayi dalam kantongan plastik.
Bagian depan rumah Marsaulina Nababan, di mana bayi berbalut kain ditemukan, di Dusun I, Desa Paniaran, Kecamatan Siborongborong, Taput pada Kamis, 5 Maret 2020 malam. (Foto: Tagar/Jumpa P Manullang)
Marsaulina kemudian berteriak memberitahu tetangganya. "Saya kaget dan berteriak ke arah tetangga. Dan warga langsung berkerumun ke sini," ungkap Marsaulina.
Itu rezeki buat saya. Saya siap merawat dan membesarkan anak itu
Dia mengungkapkan, malam itu aparat desa langsung menghadirkan polisi dan pihak koramil. Bayi malang itu kemudian dibawa ke Puskesmas Paniaran, berjarak 600 meter dari kediamannya.
"Di Puskesmas, bayi yang saya temukan langsung ditangani bidan dan kepala puskesmas," katanya.
Marsaulina mengaku siap menjadi orang tua asuh bayi malang itu. "Itu rezeki buat saya. Saya siap merawat dan membesarkan anak itu. Sudah saya minta kepada polisi dan kepala puskesmas," katanya.
Pemohon Jadi Pengasuh
Pasca penemuan bayi malang itu, puluhan pemohon menyatakan siap jadi orang tua asuh.
"Sudah puluhan yang menyatakan ingin jadi orang tua asuh bayi. Terungkap dari malam penemuan hingga pagi hari ini," kata Amran.
Dia mengatakan hal itu sah-sah saja. Namun dalam pengajuan hak asuh si anak tetap akan melalui prosedur yang ditetapkan pemerintah. "Kita tunggu saja petunjuk dari pemerintah," kata Amran.
Salah satu yang menyatakan kesiapan jadi orang tua asuh adalah Jahormat Nababan, 39 tahun, warga Desa Paniaran.
"Saya dengan keluarga sudah diskusi siap jadi pengasuh anak itu. Kami sangat berharap bisa jadi orang tua asuh," kata Jahormat di Puskesmas Paniaran.[]