IHSG Anjlok 2,24%: Penurunan Tajam Dipimpin Sektor Finansial

IHSG turun 2,24% ditutup di level 6.458,37, dengan sektor finansial memimpin penurunan.
Grafik penurunan IHSG pada sesi I. Sumber: Antara

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tajam pada penutupan perdagangan sesi I hari ini. IHSG ditutup turun 2,24% ke level 6.458,37, dengan 391 saham turun, 190 saham naik, dan 331 saham tidak bergerak. Nilai transaksi mencapai Rp 6,4 triliun, melibatkan 9,56 miliar saham dalam 676.271 kali transaksi.

Hampir seluruh sektor mengalami penurunan, dengan sektor finansial memimpin penurunan sebesar 3,03%. Diikuti oleh sektor utilitas yang turun 2,43% dan sektor kesehatan yang turun 2,09%. Saham-saham bank jumbo juga kompak berada di zona merah, dengan saham Bank BRI turun 5,24% dan berkontribusi signifikan terhadap penurunan IHSG sebanyak 30,73 indeks poin.

Bank Mandiri berkontribusi 18,77 indeks poin terhadap penurunan IHSG, dengan sahamnya turun 4,27% hingga jeda makan siang. Saham Bank BCA turun 2,85% dan berkontribusi 16,27 indeks poin, sementara saham Bank BNI turun 2,99% dan berkontribusi 4,76 indeks poin. Tekanan ini sejalan dengan aksi jual asing yang terus berlanjut dalam tiga hari terakhir.

Penurunan IHSG pekan ini dipengaruhi oleh sentimen negatif dari luar. Morgan Stanley menurunkan peringkat saham Indonesia dalam indeks MSCI dari equal-weight (EW) menjadi underweight (UW). Keputusan ini didasarkan pada melemahnya prospek pertumbuhan ekonomi domestik dan meningkatnya tekanan terhadap profitabilitas sektor siklikal. Morgan Stanley menyoroti bahwa return on equity (ROE) saham-saham di China mulai pulih, sementara Indonesia menghadapi perlambatan ekonomi yang berdampak negatif pada sektor siklikal.

Tekanan terhadap sektor perbankan juga meningkat dengan kembali mencuatnya isu likuiditas. Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan bahwa dana pihak ketiga (DPK) perorangan terkontraksi 2,6% yoy pada Januari 2025, lebih dalam dibandingkan kontraksi 2,1% yoy pada Desember 2024. Sebaliknya, DPK korporasi tumbuh 14,2% yoy, menunjukkan adanya pergeseran likuiditas di pasar keuangan. Kontraksi DPK perorangan ini terjadi di tengah upaya industri perbankan mencari dana murah untuk menjaga profitabilitas tahun ini.

Berita terkait
Harga Emas Antam Hari ini Turun Rp 2.000 per Gram
Harga emas Antam 24 Karat turun Rp 2.000 per gram, kini berada di Rp 1.620.000 per gram.
BI Sebut Masih Ada Ruang Bagi Penurunan Suku Bunga Acuan Lebih Lanjut
Perry mengatakan, ruang penurunan suku bunga acuan (BI Rate) ini didasarkan pada tiga pertimbangan utama
Harga Emas Hari Ini: Penurunan Sebesar Rp 2.000 per Gram
Harga emas Antam mengalami penurunan tipis, namun tetap menjadi perhatian bagi investor dan pecinta emas.