Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat terperosok hingga di bawah level 6.000 pada perdagangan 24 Maret 2025, berdasarkan Data RTI. Pada pukul 10.20 WIB, IHSG terjun bebas ke level 5.991,91. Selain itu, sejumlah perusahaan BUMN lain yang mengalihkan saham Seri B ke PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) untuk pendirian holding operasional BPI dan antara.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, mengatakan kondisi pasar saat ini masih belum stabil. "Sampai dengan saat ini kondisinya memang lagi nggak baik-baik saja. Kita juga menjelang liburan, jadi transaksi berkurang," ujar Nico kepada kumparan, Senin (24/3).
Selain faktor dalam negeri, Nico menyebut tekanan terhadap IHSG juga berasal dari kondisi global, terutama dinamika ekonomi Amerika Serikat yang masih menjadi perhatian utama investor. "Kondisi global masih mengarah ke Amerika Serikat," katanya.
Selain itu, sentimen lain yang membuat IHSG mengawali anjlok disebabkan efek libur-panjang menjelang Idul fitri 2025, termasuk cuti bersama Idul fitri. "Termasuk juga danantara, masih banyak yang prokontra, tapi saya lihat sih kalau dari domestik yang paling clear, ya investor mau libur panjang, mereka amankan terlebih dahulu, karena bulan April juga ketidakpastian global masih tinggi," kata Gunarto ketika dihubungi kumparan, Senin (24/3).
Hingga sesi perdagangan pukul 11.09 WIB, pergerakan IHSG sedikit membaik atau turun 2,66 persen setelah beberapa menit sebelumnya turun tajam 4,5 persen. Namun, pasar masih bersikap hati h dalam menyikapi perkembangan baik dari dalam maupun luar negeri.