Sleman - Netizen Tanah Air memang tak pernah kehabisan akal untuk mengikuti suatu peristiwa yang tengah terjadi lalu membuat kreasi virtual yang bikin geli. Tak terkecuali dengan kejadian erupsi Gunung Merapi pada Minggu, 21 Juni 2020.
Terbaru, sejumlah netizen ramai mengedit gambar asap erupsi Merapi sesuai imajinasinya masing-masing. Hasil karya tersebut kemudian disebar ke perbagai platform media sosial (medsos).
Bahkan ada sejumlah netizen yang memaksakan diri menggambar maupun mengedit bentuk asap erupsi meski tak masuk akal. Namun begitu, banyak warganet yang merasa terhibur setelah melihat hasil foto yang telah diolah tersebut.
Iyain aja wes sing penting kalian senang aku yo melu senang.
Kumpulan imajinasi netizen terkait asap erupsi Gunung Merapi yang terjadi pagi tadi itu dibagikan oleh akun Twitter @Merapi_news. Hasilnya, ada yang diedit mirip gambar love, wedus gembel, sepeda, godzilla, burung dan masih banyak lagi.
Editan poto asap erupsi Gunung Merapi berbentuk ayam. (Foto: Twitter/@merapi_news)
Postingan tersebut juga mendapat banyak komentar, salah satunya dari akun Twitter @Yuanialrst. "Iyain aja wes sing penting kalian senang aku yo melu senang," cuitnya
"Sik ontel apik tenan," cuit akun @Desthaputra
"Sing pit kui jelas wong bagus lagi kedanan pit tapi durung iso duwei..hahaha," tulis akun @muchlis.
Diketahui, Gunung Merapi erupsi dua kali pada pukul 09.13 dan 09.27 WIB. Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan erupsi pertama Merapi membuat kolom asap letuasan mencapai enam kilometer.
"Pagi ini Gunung Merapi kembali erupsi dengan ketinggian 6.000 meter dari puncak gunung. Erupsi terjadi pada pukul 09.13 WIB," kata Hanik lewat pesan singkat.
Hanik mengungkapkan awan panas terekam di seismograf dengan amplitudo 75 mm, durasi 328 detik. BPPTKG memantau kondisi angin saat itu bertiup ke arah barat. Selang 14 menit, erupsi kedua terjadi dengan amplitudo 75 mm dan durasi 100 detik.
Hanik menjelaskan kejadian letusan semacam itu dapat terus terjadi. Hal ini mengindikasikan suplai magma dari dapur magma masih berlangsung.
"Imbauan untuk masyarakat, tetap tenang tidak perlu panik merapi kami pantau 24 jam meskipun ada wabah virus corona," ucapnya.
Warga yang tinggal di sekitar kaki Gunung Merapi, Samijo, 45 tahun mengaku terkejut saat melihat kepulan asap di atas Gunung Merapi.
"Saya tengah menyiapkan warung kopi untuk dibuka pagi ini. Merapi meletus begitu saja lalu terlihat kepulan asap tinggi dari atas gunung," kata dia saat dihubungi melalui pesan singkat.
Samijo, sekaligus pemilik kedai Warung Kopi Merapi di Dusun Perung, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman itu mengaku tidak mendengar suara gemuruh saat erupsi terjadi. Usai meletus, tak ada abu vulkanik yang jatuh di tempat usahanya.
"Sejauh ini tidak ada hujan abu yang jatuh di wilayah sekitar warung. Arah angin bertiupnya ke arah barat," tutur dia. []
Baca juga:
- 39 Desa di Kabupaten Magelang Terpapar Abu Merapi
- Lima Rekomendasi Usai Gunung Merapi Erupsi
- Gunung Merapi Erupsi, Magelang Masih Aman