Jakarta - Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Imam Suroso meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Kariadi Semarang, Jawa Tengah, Jumat, 27 Maret 2020. Jenazahnya langsung dimakamkan di Kabupaten Pati. Imam wafat dalam status medis sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona atau Covid-19.
Sebelumnya, pada 18 Maret 2020, pria yang akrab disapa Mbah Roso ini sempat berpergian ke Semarang untuk melakukan kegiatan bakti sosial dengan membagikan hand sanitizer dan masker kepada masyarakat di Desa Winong dan Pasar Puri Pati.
Hanya berselang 3 hari tepatnya pada 21 Maret 2020, usai melakukan bakti sosial, Imam mulai mengalami demam dan mengeluhkan sesak napas.
Baca juga: Profil Raja Jogja Sri Sultan Hamengku Buwono X
Keesokan harinya, dia dilarikan ke RSUP Dr. Kariadi Semarang. Namun, setelah beberapa hari dirawat, Imam mengembuskan nafas terakhirnya dalam status PDP Corona.
Sebelum berkiprah di dunia politik, nama Imam Suroso sudah dikenal luas oleh masyarakat sebagai seorang paranormal. Kemampuan uniknya itu mulai terlihat sejak ia duduk di bangku SMA dan tinggal bersama neneknya.
Meski begitu, pria lulusan Universitas Bojonegoro Jurusan Administrasi Negara (1998) itu mengaku tak pernah bercita-cita menjadi paranormal, dirinya justru lebih tertarik untuk menjadi seorang guru.
Imam Suroso pernah bermain dalam film Pangeran Diponegoro. (Foto: Instagram/@h.imamsuroso)
Bakatnya sebagai paranormal mulai dia praktikkan kala membantu salah satu teman sekolahnya perihal urusan asmara. Sejak saat itu, putra pasangan Kaslan dan Asiyah ini mulai populer. Dia juga sempat membuka praktik "Klenik Mbah Roso" untuk membantu kalangan masyarakat khususnya dalam urusan rumah tangga.
Sejak berkecimpung di dunia paranormal, bakat unik pria kelahiran Pati, Jawa Tengah, 10 Januari 1964 ini terdengar hingga kalangan selebriti.
Bahkan, salah satu aktor dan produser senior Indonesia saat itu, Dede Yusuf sempat menggandengnya untuk ikut berakting dalam film Pangeran Diponegoro.
Baca juga: Profil Yana Mulyana, Wakil Wali Kota Bandung
Setelah puas menggeluti dunia paranormal dan seni peran, suami dari Suhartini ini baru mencoba peruntungannya dalam bidang politik dan bergabung bersama partai besutan Megawati Soekarnoputri.
Alumni Sekolah Tinggi Manajemen IMMI (2003) ini mengawali debut politiknya sebagai anggota Komisi IX DPR RI periode 2014-2019 setelah memeroleh 100.049 suara mewakili PDI Perjuangan dari Dapil Jawa Tengah 3 dan membidangi Tenaga Kerja, Transmigrasi, Kependudukan, dan Kesehatan, hingga periode selanjutnya.
Sepanjang perjalanan kariernya, pria yang juga sempat menjabat sebagai Presiden Direktur Rumah Sakit Mitra Bangsa Pati & Budayawan (2004-2016) ini pernah dianugerahi sejumlah penghargaan seperti Tokoh Berpotensi dari Yayasan Muda Indonesia Semarang (1998), Elit Paranormal dari Yayasan Muda Indonesia Semarang (1999), dan Tokoh Penggerak Pembangunan Bangsa yang Berprestasi dari Yayasan Karya Indonesia Pusat (1998-1999).
Imam Suroso dikenal sebagai paranormal. (Foto: Instagram/@h.imamsuroso)
Beberapa tahun terakhir, sebelum tutup usia, Imam menaruh perhatian pada kelangsungan BPJS di Indonesia. Demi memperbaiki dan melancarkan sistem BPJS, Imam aktif mencari tahu lebih lanjut perihal jaminan sosial serta kendala-kendala yang sering dialami rumah sakit.
Riwayat Pendidikan Imam Suroso:
- 1998: S1 Jurusan Administrasi Negara, FISIP, Universitas Bojonegoro
- 2003: S2 Sekolah Tinggi Manajemen IMMI (2003)
Karir:
- 2004-2016: Presiden Direktur RS Mitra Bangsa Pati & Budayawan
- 2009-2020: Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Komisi IX DPR RI
Penghargaan:
- 1998: Tokoh Berpotensi dari Yayasan Muda Indonesia Semarang
- 1999:Elit Paranormal dari Yayasan Muda Indonesia Semarang
- 1998-1999: Tokoh Penggerak Pembangunan Bangsa Yang Berprestasi dari Yayasan Karya Indonesia Pusat - Jakarta. []