Imbas Corona, JAL Proyeksi Laba Anjlok 43 Persen

Maskapai dari Jepang, Japan Airlines terkena imbas dari anjloknya industri pariwisata gegara pandemi virus corona Covid-19.
Maskapai global banyak yang merugi terkena imbas pandemi virus corona Covid-19. Salah satunya maskapai Jepang, Japan Airlines (JAL) yang merivisi turun raihan laba bersih sebesar 40 persen. (Foto: Dokumen AFP|Japan Today).

Tokyo - Maskapai dari Jepang, Japan Airlines terkena imbas dari anjloknya industri pariwisata gegara pandemi virus corona Covid-19. JAL pada Rabu, 22 April 2020 mengumumkan penurunan laba bersih tahunan sebesar 43 persen dari proyeksi sebelumnya.

Seperti diberitakan dari Japan Today, Kamis, 23 April 2020, JAL meraih merevisi turun laba bersih untuk tahun fiskal yang berakhir pada Maret senilai 53 miliar yen atau 500 juta dolar. Sebelumnya maskapai ini memperkirakan bisa meraih 93 miliar yen. JAL membukukan laba bersih 150 miliar yen pada tahun fiskal sebelumnya.

JAL terkena imbas adanya pembatasan perjalanan untuk menekan penyebaran virus corona. Hal ini berpengaruh terhadap jumlah penumpang.

Baca Juga: Covid-19 di Jepang dan Arab Saudi Lampaui Korsel 

Maskapai ini juga merivisi laba operasional menjadi 100 miliar yen dari perkiraan sebelumnya 140 miliar yen. Sementara penjualan direvisi turun menjadi 1,41 triliun yen dari perkiraaaan 1,48 triliun yen.

Menurut keterangan manjemen JAL, perusahaan terkena imbas adanya pembatasan perjalanan untuk menekan penyebaran virus corona. Hal ini berpengaruh terhadap jumlah penumpang. "Kami membatalkan sejumlah penerbangan dan mengurangi frekuensi. Kami sekarang juga menggunakan pesawat yang lebih kecil untuk menekan biaya dan kerugian," ucap perusahaan.

Minggu ini, Norwergian Air mengumumkan bahwa empat anak perusahaan di Swedia dan Denmark telah mengajukan kebangkrutan.

Revisi dilakukan perusahaan sehari setelah Virgin Australia mengajukan kebangkrutan karena dampak COvid-19, yang telah merusak industri penerangan global," kata manajemen JAL.

Pandemi COvid-19 membuat banyak maskapai global yang terancam merugi. Virgin Australia mencatat total utang yang mencapai 5 miliar dolar Australia. Perusahaan mengajukan banding untuk pinjaman senilai 1,4 miliar dolar Australia untuk tetap dapat bertahan. Namun pemerintah Australi menolak untuk menyelamatkan maskapai yang sebagian besar saham merupakan milik perusahaan asing.

Simak Pula: Rahasia Jepang Cepat Pulih dari Virus Covid-19

Minggu ini, Norwergian Air mengumumkan bahwa empat anak perusahaan di Swedia dan Denmark telah mengajukan kebangkrutan akibat imbas corona. Sementara maskapai Jepang lainnya, ANA memangkas perkiraan laba bersih tahunannya sebesar 71 persen. JAL dan ANA dijadwalkan akan merilih laporan keuangan tahunan pada akhir bulan ini.[]

Berita terkait
Viral Cara Warga Jepang Merespons Virus Corona
Sebuah pesan inspiratif mengenai cara warga Jepang merespons virus corona (Covid-19) viral di media sosial.
Pulang dari Jepang Warga Jeneponto PDP Corona
Satu warga Jeneponto dicurigai terpapar wabah virus corona. Pasien tersebut kini ditangani di ruang isolasi.
Tak Terdeteksi Kena Corona, WN Jepang Minum Obat
WNA Jepang yang menularkan Corona ke dua warga Depok tidak terdeteksi karena minum obat.
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)