Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pemerintah setuju dengan rencana pemberian subsidi langsung kepada maskapai penerbangan dalam negeri. Hal tersebut dilakukan untuk menekan kerugian akibat berkurangnya kunjungan wisatawan mencanegara (wisman), khususnya China seusai merebaknya wabah virus corona (COVID-19).
"Pemerintah akan subsidi. Bu Sri Mulyani sudah setuju, nanti di-announce akan ada subsidi dari pemerintah langsung mungkin ke operator maskapai, mungkin ke mana untuk tujuan-tujuan wisata," kata Menhub Budi Karya di Grha Sabha Pramana, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Senin, 17 Februari 2020 seperti dilansir dari Antara.
Selain itu, subsidi yang akan diberikan pemerintah, ia mengimbau maskapai penerbangan dalam negeri juga memberikan potongan harga kepada penumpang. Agar, kata dia industri pariwisata Tanah Air tak loyo.
"Sehingga kegairahan kita untuk mengisi ruang-ruang yang ditinggalkan oleh turis China bisa teratasi," tuturnya.
Setelah YIA resmi beroperasi baru maskapai Citilink yang sudah membuka rute penerbangan di YIA. (Foto: Tagar/Ridwan Anshori)
Secara kualitatif, menurut Budi penerapan kebijakan penundaan sementara penerbangan dari dan ke seluruh destinasi China memiliki dampak negatif pada industri penerbangan di Indonesia. Tapi, ia optimistis persoalan tersebut akan segera teratasi jika pemerintah mengucurkan subsidi langsung.
"Itu nanti akan diumumkan dan itu Insya Allah sudah berlaku dalam 1-2 hari ini sehingga kita dapat kemudahan dengan harga yang lebih murah," kata Budi.
Kemenhub mengeluarkan kebijakan larangan penerbangan maskapai penerbangan Indonesia dari dan ke seluruh destinasi di China hingga batas waktu yang akan ditentukan. Penundaan berlaku mulai Rabu, 5 Februari 2020 pukul 00.00 WIB.
Budi menjelaskan kebijakan diambil sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas serta adanya peningkatan skala virus corona menjadi status darurat global yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
“Penundaan sementara ini ditujukan untuk melindungi masyarakat dari risiko tertular mengingat salah satu yang menjadi potensi masuknya penyebaran virus adalah akses transportasi udara yang erat kaitannya dengan keluar masuknya penumpang internasional," ujar Budi Karya Sumadi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, 2 Februari 2020.
Bukan hanya seluruh maskapai Indonesia, kebijakan tersebut kata dia berlaku juga untuk maskapai asing yang melakukan penerbangan dari China menuju Indonesia, termasuk penerbangan transit dari China. []