Jakarta - Gubernur bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve - The Fed), Jerome Powell memberi peringatan bahwa perekonomian AS mungkin baru bisa pulih dari jeratan pandemi Covid-19 sampai akhir 2021. Dalam wawancara dengan CBC, ia menyebutkan bahwa rebound tidak akan tercapai sampai ditemukan vaksin virus Covid-19.
"Ini adalah masa penderitaan dan kesulitan besar ..."Ekonomi ini akan pulih. Mungkin perlu waktu. Ini bisa merentang sampai akhir tahun depan. Kami benar-benar tidak tahu," ucap Powell dalam wawancara selama satu jam, seperti diberitakan dari BBC News, Senin, 18 Mei 2020. Wawancara yang direkam pada 13 Mei, akan tayang penuh pada hari Minggu mendatang.
Pemerintah AS menyetujui anggaran untuk stimulus baru hampir US$ 3 triliun
Baca Juga: Covid-19 Amerika Serikat Tembus Angka 1,5 Juta
Menurutnya, perekonomian nasional bisa saja pulih pada paruh kedua tahun ini, asalkan tidak ada gelombang kedua serangan virus Covid-19. "Agar ekonomi pulih sepenuhnya, warga AS harus percaya diri. Dan itu mungkin harus menunggu kedatangan vaksin," katanya.
Awal pekan ini, Powell meminta anggota parlemen AS untuk memberikan lebih banyak stimulus ekonomi dan bantuan kemanusiaan. Pemerintah AS menyetujui anggaran untuk stimulus baru hampir US$ 3 triliun - paket bernilai sekitar 14 persen dari produk domestik bruto (PDB).
The Fed juga telah mengambil langkah radikal untuk menopang perekonomian, memompa triliunan dolar ke dalam sistem keuangan. Namun paket stimulus tambahan itu tampaknya akan mendapatkan ganjalan untuk bisa lolos dari senat.

Partai Republik dengan pimpinannya, Mitch MCConnell yang menguasai mayoritas suara di senat tidak sepandat dengan stimulus tambahan itu. "Tidak ada urgensi untuk bertindak," kata McConnell.
Lockdown
Di tengah perdebatan soal paket stimulus penanganan Covid-19, pemerintah juga harus berhadapan dengan banyaknya tuntutan untuk membuka penguncian atau lockdown. Namun Sekretaris Layanan Kesehatan dan Kemanusiaan AS, Alex Azar mendukung keputusan sebagian besar negara bagian untuk mulai mengangkat kembali langkah-langkah penguncian.
Menurutnya, keputusan lockdown harus dibuat oleh para pimpinan lokal karena mereka yang paham kondisi sebenarnya di lapangan. "Hampir setengah dari negara bagian yang melapor, tidak ditemukan adanya kematian. Lebih dari 50 persen kasus positif Covid-19 yang dikonfirmasi, hanya dua persen dari negara bagian yang melapor itu," ucap Azar dalam wawancara dengan CNN, Minggu, 17 Mei 2020.
Simak Pula: Amerika Serikat Uji Coba Vaksin COVID-19
Hanya 14 negara bagian AS yang telah memenuhi pedoman federal yang direkomendasikan untuk pembukaan lockdown. Pedoman federal itu seperti dikutip Reuters, yakni terjadi penurunan kasus Covid-19 baru setiap hari selama dua minggu. []