Yogyakarta - Sejumlah objek wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sudah dibuka kembali menerima wisatawan. Namun Pemda DIY mengimbau agar tidak berwisata di sepanjang pantai di wilayah DIY. Serangan ubur-ubur atau dalam bahasa Latin Physalia Physalis, menjadi alasannya.
Imbauan tersebut disampaikan Humas Pemda DIY melalui Twitter resmi dengan akun @humas_jogja. Berikut isi imbauan yang dipubliskan pada Selasa, 6 Juli 2020 pukul 18.22 WIB:
"Berdasarkan informasi tim SAR, ribuan wisatawan pantai selatan wilayah DIY banyak yang tersengat ubur-ubur. Ubur-ubur ini diprediksi akan tetap berada di pantai selatan DIY hingga akhir Juli 2020. Kami mengimbau sedulur agar tak berwisata ke pantai sampai kondisi kembali kondusif".
Di sepanjang wilayah DIY puluhan objek wisata pantai yang terbentang dari Kabupaten Kulon Progo, Bantul dan Gunungkidul. Serangan ubur-ubur banyak terjadi di sepanjang wisata pantai tersebut, terutama di Pantai Parangtritis di Kabupaten Bantul.

Komandan SAR Pantai Parangtritis Ali Sutanto membenarkan banyak wisatawan yang tersengat ubur-ubur. "Jadi di Parangtritis sudah ramai dikunjungi pengunjung sejak minggu lalu. Lalu kami mendapatkan laporan bahwa ada 200 pengunjung yang tersengat ubur-ubur," katanya.
Menurut dia, serangan ubur-ubur di pantai Parangtritis adalah musiman. Pada tahun ini, sebenarnya sudah mulai terjadi sejak libur lebaran pada akhir Mei lalu. Namun saat itu, jarang sekali yang tersengat karena masih sepi wisatawan karena pandemi.
Lalu kami mendapatkan laporan bahwa ada 200 pengunjung yang tersengat ubur-ubur.
Kini, serangan ubur-ubur mulai ramai kembali. "Sekitar 200 (yang tersengat) itu yang datang ke posko untuk diobati, jadi laporan berdasarkan jumlah pengunjung yang melapor," ungkapnya.
Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah V Kulon Progo, Aris Widiatmoko, mengatakan, ubur-ubur api muncul di sepanjang kawasan pantai Kulon Progo, mulai dari Pantai Trisik hingga Pantai Congot. Masyarakat harus lebih waspada, karena ubur-ubur tersebut berpotensi menyengat.
Menurut dia, sengatan ubur-ubur akan lebih kuat apabila masih hidup di air. Sementara jika sudah terdampar di daratan, juga berpotensi menyengat jika ubur-ubur belum mati.
Dia meminta warga khususnya wisatawan waspada. Saat ini kawasan pantai khususnya di Glagah, pengunjung sudah mulai ramai kembali. Pantai tersebut baru saja melakukan sejumlah simulasi dan uji coba secara terbatas. "Pengunjung luar kota pada pekan lalu sudah berdatangan, padahal saat itu belum dibuka secara resmi," ungkapnya. []