TAGAR.id, Washington DC, AS - Menanggapi berbagai krisis dunia yang secara tidak proporsional berdampak pada perempuan, Dana Moneter Internasional (IMF) telah mengadopsi sejumlah kebijakan baru untuk lebih mempertimbangkan aspek gender dalam tugas-tugasnya. Hal ini dikatakan oleh direktur pelaksana lembaga pemberi pinjaman krisis global itu, Kristalina Georgieva, dalam pengumumannya hari Jumat, 22 Juli 2022.
“Dengan sangat senang dan bangga saya umumkan bahwa Dewan Eksekutif hari ini menyetujui Strategi Gender pertama IMF yang bertujuan untuk mengintegrasikan gender ke dalam kegiatan inti IMF,” kata Georgieva dalam sebuah pernyataan.
Direktur pelaksana IMF, Kristalina Georgieva, berbicara dalam diskusi panel di KTT Iklim PBB COP26 di Glasgow, Skotlandia. (Foto: voaindonesia.com/AFP)
Menurut Georgieva, organisasi yang bermarkas di Washington DC itu akan langsung mengimplementasikan strategi tersebut, yang mencakup peningkatan akses ke data terpilah gender serta “menyiapkan kerangka kerja yang kuat untuk memastikan bahwa aspek makro kritis gender terintegrasi dalam tugas negara IMF.”
“Keberhasilan penerapan strategi ini akan membantu negara-negara anggota kami dalam mencapai pertumbuhan dan ketahanan ekonomi yang lebih inklusif dan adil,” ungkapnya.
Sebagai ekonom asal Bulgaria yang selama puluhan tahun bekerja dalam bidang pembangunan internasional, Georgieva menambahkan bahwa “kebijakan makroekonomi, struktural dan keuangan yang dirancang dengan baik dapat mendukung hasil yang efisien dan inklusif serta memberi manfaat yang adil bagi perempuan, anak perempuan dan masyarat pada umumnya.” (rd/pp)/AFP/voaindonesia.com. []