Jakarta - Pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira Adhinegara mendukung langkah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang membersihkan Kementerian BUMN dan perusahaan-perusahaan BUMN dari sisa-sisa rezim Menteri BUMN sebelumnya.
"Karena banyak yang ugal-ugalan dan indikator-indikator kinerjanya tidak bagus," ujar Bhima di Jakarta, Kamis, 21 November 2019 seperti dilansir dari Antara.
Baca juga: Erick Thohir Pangkas Posisi Deputi Kementrian BUMN
Bhima mengatakan keputusan Erick untuk melakukan perampingan, pembersihan, penggantian deputi, hingga pembentukan inspektorat jenderal perlu dibarengi juga dengan perbaikan kinerja.

Apakah keberadaan BUMN-BUMN tetap dipertahankan di bawah Kementerian BUMN, berjalan independen atau dikembalikan ke Kementerian Keuangan, ia menyarankan agar BUMN-BUMN tetap di bawah Kementerian BUMN.
"Kalau menurut saya tetap berjalan dengan format yang ada seperti sekarang, karena seperti yang saya sampaikan untuk masuk ke tahap berikutnya sebagai holding membutuhkan perbaikan kinerja dan tata kelola korporasi," tuturnya.
Menteri BUMN Erick Thohir resmi merombak pejabat eselon I Kementerian BUMN sebagai bagian menjalankan misi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk penciptaan birokrasi yang efektif dan efisien.
Pejabat eselon I itu kemudian ditempatkan kembali sebagai direksi di sejumlah perusahaan BUMN, yang pengangkatannya efektif mulai 18 November 2019.
Erick mengatakan bahwa restrukturisasi ini adalah bagian dari tour of duty, agar pejabat yang berasal dari birokrasi dapat memahami permasalahan di korporasi. Pejabat korporasi pun harus mengerti birokrasi. []