New Delhi – Di tengah-tengah tekanan global yang semakin meningkat, India mengatakan pihaknya sudah hampir selesai memeriksa kelanjutan dari proses ekspor vaksin Covid-19 ke seluruh dunia, khususnya Afrika yang sangat membutuhkan.
India adalah produsen vaksin terbesar, tetapi negara tersebut menghentikan ekspor pada April lalu untuk melawan lonjakan infeksi Covid-19 di dalam negeri yang kini situasinya sudah berhasil dikendalikan kembali.
Sebuah sumber yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan kepada Reuters bahwa India kini mengalami surplus vaksin setelah setidaknya 61% dari total penduduk India menerima dosis pertama dari vaksin Covid-19. Total jumlah penduduk di diperkirakan mencapai 944 juta orang.
Laporan di situs ourworldindata.org menunjukkan persentase penduduk India yang sudah divaksin mencapai 41,40% yang terdiri atas 13,24% dua sutikan dan 28,16% satu suntikan.

Keputusan untuk melanjutkan ekspor itu datang bertepatan dengan kunjungan Perdana Menteri India Narendra Modi ke Washington minggu depan untuk menghadiri forum Quad yang melibatkan pemimpin dari empat negara yaitu Amerika Serikat, India, Jepang, dan Australia.
“Keputusan ekspor itu sudah selesai (dibahas),” kata sumber tersebut. “India akan membantu Afrika dengan (mengirimkan) vaksin dan cara penanganan Covid-19.”
Pada Selasa, 14 September 2021, Badan Kesehatan Dunia PBB (WHO) mengatakan sedang melakukan perundingan dengan pejabat India untuk melanjutkan pasokan vaksin itu melalui platform berbagi vaksin global yang dikenal sebagai COVAX (jm/mg)/voaindonesia.com/VOA. []
Vaksinasi Massal India dengan Vaksin Corona Produksi Sendiri
Program Vaksinasi Covid-19 di India Abaikan Transgender
Tema Vaksinasi Covid-19 Dominasi Festival Dewa Gajah di India
India Kebanjiran Obat dan Vaksin Covid-19 Palsu