Indo Barometer: Menteri Milenial Sebaiknya dari Aktivis

Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari mengatakan sosok menteri dari generasi milenial sangat dibutuhkan Jokowi.
Direktur Indo barometer M. Qodari dalam diskusi publik DPP KNPI dengan tema "Peranan Milenial Dalam Visi Indonesia Maju" yang diadakan di Media Center KNPI, Jakarta pada hari Kamis, 18 Juli 2019, lalu. (Foto: Istimewa)

Jakarta -  Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari mengatakan sosok menteri dari generasi milenial sangat dibutuhkan untuk menguatkan visi Indonesia maju yang disampaikan Presiden Joko Jokowi.  

"Pak Jokowi menginginkan menteri muda saya rasa bukan sekadar basa basi, tetapi sesuatu yang sungguh-sungguh akan beliau lakukan," ujar Qodari dalam diskusi publik DPP KNPI dengan tema "Peranan Milenial Dalam Visi Indonesia Maju" yang diadakan di Media Center KNPI, Jakarta pada hari Kamis, 18 Juli 2019, lalu.

Dia mengatakan menteri milenial dibutuhkan karena Presiden Jokowi menginginkan menteri yang berani, inovatif, dan meninggalkan pola-pola lama.

Baca juga: Gagal ke DPR, PSI Dapat Kursi Menteri Kabinet Jokowi?

"Kita tentu berharap anak muda yang terpilih menjadi menteri milenial adalah sosok pemuda yang betul-betul telah melalui proses panjang, yang muncul karena mobilitas kepemimpinan dan kemampuan manajerialnya, kecerdasan serta kontribusinya. Dia sudah pernah menjadi aktivis, pejuang kehidupan, memulai dari nol hingga mencapai dirinya yang sekarang. From nothing to something, from zero to hero," katanya.

Dia lantas menyebut beberapa nama yang memiliki potensi menjadi menteri milenial.

"Contoh anak muda, aktivis, pejuang kehidupan yang kita tahu bersama adalah Bahlil Lahadalia, Ketum HIPMI. Kemudian dari KNPI ada Ketum KNPI Noer Fajriansyah, dan banyak lagi anak muda, aktivis, dari berbagai organisasi kepemudaan yang berpotensi membantu Presiden di dalam kabinetnya," ujarnya.

Baca juga: Komposisi Kabinet Jokowi, 60% Partai 40% Profesional

Beberapa aktivis muda nasional yang dimaksud oleh M. Qodari antara lain Twedy N. Ginting, Bendahara Umum DPP KNPI dan alumni Lemhanas. Kemudian Aminuddin Ma'ruf mantan Ketum PB PMII, yang juga Sekjen Relawan Samawi. Selain itu Mamberob Rumakiek, peraih suara terbanyak DPD RI dari Papua Barat, mantan Ketum PP GMKI. Kemudian ada Arief Rosyid, mantan Ketum PB HMI dan Plt. Sekjend DMI, serta Angelo Wake Kako, anggota DPD terpilih dari dapil NTT yang juga mantan Ketum PMKRI.

"Siapa yg akan melaksanakan dan mengimplementasikan, nomor satu adalah kabinet. Sehingga Jokowi membutuhkan menteri yang sesuai dengan kriterianya, berani, punya kemampuan manajerial, eksekutor program, yaitu dari milenial. Kenapa penting menteri milenial dari kelompok aktivis? Karena mereka yang sudah berpengalaman dan dapat menjadi inspirasi bagi banyak anak muda Indonesia," katanya. []


Berita terkait
0
Massa SPK Minta Anies dan Bank DKI Diperiksa Soal Formula E
Mereka menggelar aksi teaterikal dengan menyeret pelaku korupsi bertopeng tikus dan difasilitasi karpet merah didepan KPK.