Jakarta – Badan Keamanan Laut (Bakamla) mengatakan Indonesia dan Amerika Serikat (AS) memulai pembangunan sebuah pusat pelatihan maritim baru bernilai 3,5 juta dolar AS atau lebih dari Rp 506 miliar di Batam, Kepulauan Riau.
Duta Besar AS untuk Indonesia, Sung Kim, menghadiri upacara peletakan batu pertama secara virtual pada Jumat, 25 Juni 2021. Kim mengatakan pusat maritim itu akan menjadi upaya berkelanjutan antara kedua negara untuk memperkuat keamanan di kawasan itu.
“Sebagai sahabat dan mitra Indonesia, Amerika Serikat tetap berkomitmen untuk mendukung peran utama Indonesia dalam memajukan perdamaian dan keamanan regional dengan melawan kejahatan domestik dan transnasional," katanya, menurut sebuah pernyataan dari Bakamla, seperti dikutip oleh Kantor Berita Reuters.

Pusat pelatihan itu, yang terletak di titik penting antara Selat Malaka dan Laut China Selatan, akan dikelola oleh Bakamla.
Kolaborasi antara AS dengan Indonesia terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan. Pada Mei 2021, Filipina memprotes kehadiran ratusan kapal China di kepulauan Spratley.
Awal bulan ini, para menteri luar negeri Asia Tenggara dan China dalam sebuah pertemuan sepakat untuk saling menahan diri di Laut China Selatan dan menghindari aksi yang bisa menambah ketegangan (vm/ft)/Reuters/voaindonesia.com. []