Indonesia Jangan Tiru Cara China soal Virus Corona

Anggota Komisi I DPR RI Sukamta meminta pemerintah lebih transparan menyikapi wabah virus Corona. Jangan seperti cara China yang awalnya menutupi.
Anggota DPR RI Sukamta (kanan) didampingi Ketua DPD PKS Kabupaten Bantul Amir Syarifudin (Foto: Tagar/Kiki Luqman)

Bantul - Anggota Komisi 1 DPR RI Sukamta meminta pemerintah lebih terbuka dan memberi edukasi tentang masalah virus Corona yang mulai meresahkan Indonesia. Terlebih ada dua warga Indonesia yang mengindap penyakit tersebut.

Sukamta mengatakan masalah virus Corona ini mempunyai dampak yang sangat luar biasa di berbagai negara besar yang sudah terjangkit. "Saya paham betul bagaimana masalah ini sangat mengganggu pertumbuhan ekonomi," katanya di Bantul pada Minggu 1 Maret 2020.

Ia menegaskan jangan sampai pemerintah Indonesia meniru cara China yang sudah terbukti gagal dalam menangani virus Corona. "Selain masalah ekonomi ada lagi yang lebih penting dari itu, yaitu melindungi nyawa rakyat Indonesia. Jangan sampai kita meniru cara China yang sudah terbukti gagal menangani wabah virus Corona," tegasnya.

Menurut dia China awalnya telah menutup-nutupi wabah tersebut, namun setelah terbongkar virus tersebut sudah tersebar hampir di seluruh daerah China. "Janganlah ditutupi, berikan rakyat edukasi yang faktanya benar-benar valid dan bagaimana penyebarannya. Rakyat sangat berhak untuk mendapatkan informasi itu," ujarnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul, Agus Budi menyampaikan semua instasi kesehatan sudah siap menghadapi wabah virus Corona sejak awal 2020 lalu. Warga Bantul diminta selalu menjaga kesehatan tubuh dengan cara rajin berolahraga, mengoonsumsi makanan bergizi dan memakai masker saat terjangkit influenza.

Janganlah ditutupi, berikan rakyat edukasi yang faktanya benar-benar valid dan bagaimana penyebarannya.

"Masyarakat Bantul kami imbau untuk selalu menjaga kesehatan tubuh dan jangan lupa untuk minum vitamin. Untuk warga yang merasa flu harus memakai masker agar tidak menular ke warga lain," jelasnya saat dihubungi pada Senin 2 Maret 2020.

Ia juga menuturkan virus Corona adalah virus yang masih satu keluarga dengan influenza, jadi penanggulangan agar tidak menyebar adalah memakai masker. "Virus ini kan kurang lebih mirip dengan influensa ya jadi penanganannya hampir sama, yang terpenting memakai masker untuk yang terjangkit agar tidak menyebar," jelasnya.

Di sisi lain Agus mengimbau warga Bantul tidak panik dan jangan membeli masker secara berlebihan. Hal itu bisa memicu kenaikan dan kelangkaan masker.

"Harusnya yang memakai masker adalah yang terjangkit Corona dan yang merasa tubuhnya sedang pilek, jika semua orang memakai masker itu akan memicu kelangkaan masker dan harga masker semakin mahal. Jadi cukup yang pilek dan yang positif terjangkit saja, serta para personil medis yang berhubungan secara langsung dengan pasien," jelas Agus. []

Baca Juga:

Berita terkait
KJRI di Perth Imbau WNI Tenang Hadapi Corona
KJRI di Perth, Australia Barat, meminta WNI Tenang menyikapi virus Corona yang tersebar di Depok.
Virus Corona Bikin Harga Masker di Padang Melejit
Wabah virus corona juga memicu kenaikan harga masker di Kota Padang, Sumatera Barat.
Kemenkes Sebut Ngawur Depok Diisolasi karena Corona
Kemenkes angkat bicara mengenai isu Depok akan diisolasi akibat dua warganya positif terkena virus Corona.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.