Jakarta - Di tengah pandemi Covid-19, Indonesia masih mampu mengekspor produk pertanian. Hal ini menunjukkan ketahanan komoditas pertanian.
Indonesia mengekspor produk pertanian olahan kelapa senilai Rp 2,8 miliar ke India dan Jerman. Selain itu juga mengekspor santan kelapa tujuan Jerman dengan volume 70.000 kilogram senilai Rp 1,6 miliar dan tepung kelapa tujuan India dengan volume 108.000 kilogram senilai Rp1,2 miliar.
Ini ekspor luar biasa dan diharapkan bisa direplikasi di berbagai daerah .
Pelepasan ekspor di kawasan Bintan Industrial Estate (BIE) Bintan, Kepulauan Riau dilakukan oleh sejumlah pejabat negara. Antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dan Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita.
Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan ekspor produk olahan kelapa ini diharapkan dapat mendorong para pelaku bisnis di Provinsi Kepulauan Riau untuk bisa meningkatkan ekspor, melakukan perluasan pasar ke luar negeri, dan membantu pemulihan ekonomi nasional.

Menurutnya, yang diekspor itu, produk yang 100 persen dari Indonesia dan membuat nilai tambah kelapa menjadi tinggi. “Ini ekspor luar biasa dan diharapkan bisa direplikasi di berbagai daerah karena kita Negeri Rayuan Kelapa sehingga wajar Indonesia mengekspor kelapa,” ujar Airlangga dalam keterangannya.
Produk olahan kelapa Indonesia saat ini menjadi salah satu komoditas unggulan. Potensi ekspor kelapa semakin tinggi, meski di tengah pandemi Covid-19 karena manfaatnya pada kesehatan. "Minyak kelapa memiliki manfaat kesehatan, meningkatkan imunitas tubuh, yaitu dari VCO (Virgin Coconut Oil," tutur Airlangga.
Airlangga mengapresiasi PT Bionesia Organic Foods, eksportir produk kelapa olahan ke Jerman. Ia juga mengapresiasi eksportir lainnya yang tetap mampu mendorong ekspor di tengah pandemi.
“Kita tentu mengapresiasi PT Bionesia Organic Foods yang ditargetkan akan mengekspor dari awalnya US$ 10 juta menjadi US$ 20 juta dengan investasi US$ 25 juta. Tentu ini mempekerjakan banyak tenaga kerja,” ucap Airlangga dalam keterangan tertulis.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Kementerian Pertanian memiliki program strategis Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks) yang diharapkan sektor pertanian bisa menjadi penopang kemajuan ekonomi. Menurut mantan Gubernur Sulawesi Selatan ini, sebanyak 544 kabupaten/kota sudah teridentifikasi memiliki potensi untuk ekspor.
“Dalam lima tahun ke depan, secara terukur kita harapkan Indonesia bisa meningkatkan ekspor pertanian sebanyak tiga kali lipat bisa kita capai,” kata Syahrul. []
- Digitalisasi Sektor Pertanian Dongkrak Ekonomi
- Menteri Basuki Ajak Anggota G20 Perkuat SDA dan Pertanian