Jakarta - Presiden Joko Widodo menerima dan menyambut baik permintaan para sineas untuk menyelamatkan industri perfilman Indonesia dari hulu sampai hilir, setelah terkena dampak besar akibat pandemi virus corona selama setahun terakhir.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Ketua Badan Perfilman Indonesia, Chand Parwez, usai mengikuti pertemuan antara Pelaku industri perfilman Indonesia dengan Presiden Joko Widodo, pada Selasa, 9 Maret 2021 di Istana Negara, Jakarta
"Segenap pekerja film berterima kasih atas respon cepat Bapak Presiden, Menparekraf, dan jajaran Kabinet Indonesia Maju," kata Chand Parwez, dikutip Tagar pada Rabu, 10 Maret 2021.
"Semoga setiap langkah konkret koordinasi pemerintah pusat, daerah, dan pelaku industri akan mengembalikan film Indonesia kembali berjaya di bioskop dan menempati hati penonton tercintanya. Bagi kami film Indonesia adalah bakti kami untuk negeri dan kami siap bekerjasama serta menyiapkan langkah konkret dan strategi yang matang bersama pemerintah," ujar dia.
Dalam pertemuan tersebut, para sineas mengadukan ihwal dampak pandemi yang menyebabkan beberapa pelaku industri film tumbang dan selebihnya segera menyusul jika tidak segera mendapatkan pertolongan.
Para pelaku industri film yang terdiri dari produser film, sutradara, aktor, pemilik bioskop, dan pengurus asosiasi serta Badan Perfilman Indonesia, kemudian mengajukan 5 permintaan ke pemerintah.
Lima permintaan tersebut adalah, permohonan stimulus untuk distribusi film lewat dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan mekanisme yang transparan, serta kampanye "Kembali Menonton di Bioskop" berkoordinasi dengan Kementrian Kesehatan dan Satgas Covid-19 untuk menghilangkan stigma negatif menonton bioskop di kala pandemi.
Selain itu ada pula permohonan keringanan pajak hiburan atas bisnis film Indonesia, langkah cepat, nyata, dan tegas memberantas pembajakan film, dan percepatan vaksinasi bagi para pekerja industri film.
Pelaku industri perfilman Indonesia menggelar pertemuan dengan dengan Presiden Joko Widodo, pada Selasa, 9 Maret 2021 di Istana Negara, Jakarta. (Foto: Tagar/Poplicist)
Menanggapi hal itu, Presiden Joko Widodo meminta langkah konkret pemetaan stimulus dan rancangan penyebarannya yang dapat dipertanggungjawabkan.
Presiden juga menyatakan bakal segera berkoordinasi dengan kementerian-kementerian terkait untuk menyusun paket stimulus seraya terus berkomunikasi dengan pelaku industri seiring dengan usaha penanggulangan Covid-19, vaksinasi, dan pemulihan ekonomi nasional.
Sementara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang juga hadir pada kesempatan tersebut mengatakan bahwa kementriannya akan melakukan sertifikasi CHSE (singkatan dari Cleanliness (kebersihan), Health (kesehatan), Safety (keselamatan) and Environmental sustainability (pelestarian lingkungan) (CHSE)) untuk bioskop.
Kebijakan sertifikasi tersebut sama dengan seperti yang dilakukan di sektor pariwisata lainnya untuk meyakinkan penonton.
Ia mengatakan, Pemerintah Pusat juga akan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah untuk mulai melakukan pembukaan bioskop-bioskop di area kuning yang belum dibuka.
- Baca juga: Hari Musik Nasional 2021, M Bloc Gelar Konferensi Permusikan
- Baca juga: Deretan Film Tayang di Bulan Maret 2021
Sementara untuk menangani pembajakan, Presiden Joko Widodo akan segera membuat satuan kerja yang merupakan gabungan antara Kepolisian Republik Indonesia, Kementrian Komunikasi dan Informatika, dan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Dalam urusan vaksinasi, Menteri Sandiaga Uno sedang dilakukan pendataan hingga 14 Maret 2021 berkoordinasi dengan Badan Pefilman Indonesia (BPI) dan vaksinasi bisa dimulai mulai awal April. []