Jakarta - Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Elis Masitoh mengatakan pihaknya akan melakukan upaya maksimal untuk memenuhi kebutuhan penyediaan alat perlindungan diri (APD) bagi tenaga kesehatan yang menangani pasien positif corona atau Covid-19.
Salah satunya menambah produksi dari sejumlah perusahaan eksisting yang mendiversifikasi produknya, termasuk di sektor industri tekstil.
“Kami berharap, produsen ini akan mampu memenuhi produksi 16-17 juta unit APD per bulan dan untuk baju medis atau surgical gown sebesar 508.800 paket per bulan,” tutur dia dalam keterangan pers yang diterima Tagar, Selasa, 31 Desember 2020.

Sementara itu, menurut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang diversifikasi produk yang dilakukan oleh industri tekstil dalam rangka penanganan Covid-19, menjadi salah satu cara cepat dalam pemenuhan kebutuhan APD dan masker yang sangat tinggi saat ini.
“Hal ini diyakini dapat menjadi solusi untuk mempertahankan kinerja industri tekstil di tengah menurunnya pasar dalam negeri,” kata dia.
Dalam kondisi normal industri APD nasional memproduksi sebanyak satu juta unit per bulan. Tapi, seusai pandemi corona diprediksi kebutuhan APD dalam negeri akan meningkat sekitar 3-5 juta unit hingga bulan Mei 2020.
Indonesia senditi memiliki 28 produsen APD dengan total kapasitas produksi hingga 17,8 juta unit per bulan. Dari 28 produsen APD tersebut, lima perusahaan sedang menggenjot produksi dan sisanya dalam persiapan dan ditargetkan dimulai awal April 2020. Karena kebutuhan bahan baku sudah tersedia, pihak Kemenperin memproyeksi akhir April 2020 5-10 juta APD bisa didistribusikan. []