Jakarta - Wakil Kepala Medis Inggris, Profesor Jonathan Van Tam mengingatkan perubahan besar terbaru dalam infeksi virus corona Covid-19 di seluruh Inggris menjadi "perhatian besar". "Orang-orang terlalu santai selama musim panas dan kami harus mulai menanggapi ini dengan sangat serius," ucapnya, Selasa, 8 September 2020.
Komentar Van Tam muncul karena lebih banyak wilayah di Inggris menghadapi pembatasan yang lebih ketat menyusul peningkatan jumlah kasus. Ia mengingatkan bila tidak mendapatka perhatian serius, Inggris akan mengalami perjalanan bergelombang selama beberapa bulan ke depan.
Meningkatnya kasus di Inggris selama dua hari terakhir tampaknya merupakan lompatan yang cukup besar.
Baca Juga: Ekonomi Inggris Paling Parah Terkena Imbas C-19
Van Tam menegaskan bahwa infeksi di antara orang yang lebih muda di negara-negara Uni Eropa kemudian menyebar ke kelompok usia yang lebih tua. Seperti diberitakan dari BBC News, Prancis dan Spanyol termasuk di antara sejumlah negara Eropa yang mengalami peningkatan tajam kasus virus Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir.
Peningkatan ini terjadi setelah pelonggaran pembatasan penguncian (lockdown). Pada hari Senin, Spanyol menjadi negara pertama di Eropa barat yang mencatat 500.000 infeksi, setelah menghitung lebih dari 26.000 infeksi baru selama akhir pekan.

Pada hari Minggu, otoritas Inggris mengumumkan 2.988 kasus baru - angka tertinggi sejak 22 Mei. Sementara 2.948 kasus lainnya dilaporkan dalam 24 jam hingga 09:00 waktu setempat (BST) pada hari Senin.
Aturan yang lebih ketat tentang kunjungan rumah akan diperluas ke dua area lagi di barat Skotlandia mulai tengah malam. Di Wales, wilayah distrik Caerphilly akan ditempatkan di bawah penguncian lokal mulai pukul 18:00 BST pada hari Selasa.
Meningkatnya kasus di Inggris selama dua hari terakhir tampaknya merupakan lompatan yang cukup besar. Perkiraan menunjukkan ada sekitar 100.000 kasus Covid-19 sehari pada puncaknya.
Baca Juga: Akibat Covid-19, Jumlah Pekerja di Inggris Merosot
"Penerimaan rumah sakit dan kematian berada pada tingkat yang sangat rendah di Inggris dan peningkatan kasus paling menonjol di antara mereka yang berusia antara 17 dan 21 - tetapi negara tersebut berisiko mengikuti lintasan beberapa negara Uni Eropa," ucap Van Tam. []