Jakarta - Ajang balap MotoGP menjadi kompetisi balap motor yang populer dengan diikuti pabrikan sepeda motor besar seperti Yamaha, Honda, Suzuki, Ducati, Aprilia, dan KTM. Namun pernahkah Anda melihat nama Kawasaki dalam ajang balap ini?
Nama Kawasaki memang tidak ikut serta dalam ajang balap MotoGP sejak tahun lalu. Meskipun menghasilkan produk motor sport dengan spek gahar, namun pabrikan motor asal Jepang ini justru memilih mundur dari balap MotoGP.
Melansir laman Visordown, Senin, 5 Oktober 2020, 12 tahun lalu, tepatnya pada musim MotoGP 2008/2009, Kawasaki memutuskan mundur dari ajang balap motor tersebut. Pada saat itu krisis ekonomi global sedang melanda dan perusahaan tidak bisa mendapat penghasilan yang diharapkan dari MotoGP.
Kawasaki memutuskan mundur dengan alasan akan lebih fokus ke proyek-proyek lebih kecil, tepatnya WorldSBK. Tidak hanya itu, masalah finansial juga menjadi alasan Kawasaki hengkang dari MotoGP, pasalnya tim pabrikan papan atas harus menghabiskan dana GBP 30 sampai 40 juta atau sekitar Rp 576 sampai dengan Rp 768 miliar per tahun.

Di MotoGP, Kawasaki menjalin kontrak dengan pembalap Marco Melandri dan tim Hayatee. Bermodalkan Kawasaki ZX-10RR 2009 yang dikembangkan dengan sumber daya terbatas, Melandri berhasil konsisten masuk ke sepuluh besar pada setiap seri balapan, bahkan dia sempat menaiki podium di MotoGP Prancis.
Sepak terjang Kawasaki di WorldSBK juga bisa dibilang kurang bagus, dari tahun 1998 sampai dengan 2010, Tim Hijau hanya mampu mengumpulkan empat kemenangan saja. Namun titik balik Kawasaki terjadi pada 2012 ketika menjadi penantang reguler. Saat itu ZX-10R menjadi superbike paling populer di dunia dengan berhasil memenangkan berbagai gelar nasional.
Tren kemenangan berlanjut lewat pembalap Jonathan Rea pada 2015, 2016, 2017, dan 2018. Namun hasil tersebut masih belum bisa membawa keputusan kembalinya Kawasaki ke kelas premier MotoGP.
Jadi dapat diketahui bahwa alasan utama mengapa Kawasaki tidak turut serta lagi dalam ajang MotoGP adalah masalah finansial. Pasalnya, memang MotoGP merupakan ajang pertaruhan finansial, uang tidak akan bisa kembali jika tidak ada prestasi yang ditorehkan.[]