TAGAR.id, Jakarta - Presiden RI ke-7 Jokowi Widodo menanggapi pernyataan Politisi PDIP Deddy Sitorus yang mengatakan didatangi seorang utusan yang meminta agar Hasto mengundurkan diri dan melarang PDIP memecat Jokowi sebagai kader.
Jokowi pun mengingatkan bahwa kesabaran dirinya mempunyai batas. Terkait hal itu, Ketua DPP PDIP Puan Maharani pun terlihat enggan untuk menanggapi respons Jokowi. Ia meminta agar tidak dipecah belah.
“Jadi sudahi hal-hal yang kemudian hanya membuat kita ini terpecah belah. Sudahi hal-hal yang membuat kita ini kemudian hanya berkutat dengan hal-hal yang kemudian membuat kita itu saling berprasangka," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin, 17 Maret 2025.
- Baca Juga: Puan Maharani Minta Perlindungan Ekstra Bagi Korban Kekerasan Seksual Mantan Kapolres Ngada
Puan menekankan pentingnya gotong royong dalam membangun bangsa. Menurutnya, kemajuan negara tidak bisa dicapai oleh satu pihak saja, melainkan membutuhkan kontribusi bersama dari semua elemen masyarakat.
"Bangsa ini perlu kita bangun, enggak bisa sendirian. Bangsa ini harus kita bangun bersama-sama jadi semua yang mempunyai kontribusi yang mempunyai pemikiran baik untuk bangsa ini ya. Marilah ayo kita sama-sama bangun bangsa ini dengan pemikiran positif ke depan," ucap Puan.
"Ini di bulan Ramadan bulan yang penuh berkah marilah kita berpikir positif dan kemudian ayo kita sama-sama bangun bangsa ini bersama-sama dengan berpikiran positif," ucap dia.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus mengatakan, sekitar Desember 2024, mereka didatangi seorang utusan yang meminta agar Hasto mengundurkan diri dan melarang PDIP memecat Jokowi sebagai kader.
Jokowi pun memberikan respons singkat, ia mengingatkan bahwa kesabaran dirinya mempunyai batas.
“Kepentingannya apa saya mengutus untuk itu? Coba logikanya. Saya itu sudah diam lho ya, difitnah saya diam, dicela saya diam, dijelekin saya diem, dimaki-maki saya diam. Saya ngalah terus lho, tapi ada batasnya,” kata Jokowi di rumahnya di Solo, Jumat, 14 Maret 2025. []