Bandung - Manajer Persib Bandung, H. Umuh Muchtar akan melaporkan insiden pelemparan oknum suporter terhadap para pemain dan ofisial Persib. Umuh menyebutkan PT Liga harus mengetahui dan bertanggung jawab atas kejadian ini.
Menurutnya PT Liga sebagai operator kompetisi perlu mengetahui saat pemain Persib menjadi korban pelemparan batu yang dilakukan oknum suporter. Tak hanya itu, panitia pelaksana (panpel) pertandingan juga dianggap bertanggung jawab tim Persib menjadi sasaran pelemparan batu.
"Kami akan laporkan ke PT Liga. Mereka harus tahu insiden ini. Panpel juga melakukan kesalahan. Mereka seharusnya ikut tanggung jawab," kata Umuh.
Jangan sampai ada aksi balasan di Bandung. Kami sudah mengimbau Bobotoh
Insiden memalukan itu berlangsung seusai pertandingan Persib melawan PS Tira Persikabo di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Sabtu 14 September 2019 malam WIB. Saat tim akan kembali pulang ke Bandung setelah memetik hasil imbang 1-1 melawan PS Tira.
Mereka tiba-tiba dilempari batu oleh orang-orang tak dikenal. Atas kejadian tersebut sejumlah pemain dan ofisial mengalami luka yang cukup parah di bagian kepala.
Ada dua pemain, Omid Nazari dan Febri Hariyadi, yang menjadi korban. Mereka mengalami luka di sekitar pelipis akibat terkena lemparan batu.
Umuh juga mengimbau agar Bobotoh tidak terpancing dengan insiden pelemparan itu. Menurutnya tidak perlu ada keinginan untuk membalas dendam atau apa pun karena berdampak kerugian bagi tim dan suporter sendiri.
"Jangan sampai ada aksi balasan di Bandung. Kami sudah mengimbau Bobotoh," kata Umuh lagi.
Aksi pelemparan batu terhadap bus tim Persib sesungguhnya di luar dugaan. Apalagi, suporter kedua tim tidak memiliki riwayat perselisihan. Pasalnya kedua tim sama-sama berasal dari Jawa Barat.
Hanya saat pertandingan, suporter dari kedua tim sempat ricuh. Insiden itu terjadi di dalam stadion. Insiden itu terjadi dua kubu suporter saling serang. Keributan itu menyebabkan fasilitas stadion rusak. Bahkan bus Persib sempat tertahan karena adanya insiden itu. []