Jakarta - Inter Milan kembali gagal meraih tripoin setelah ditahan Cagliari 1-1 di pertandingan Serie A Italia di Stadion Giuseppe Meazza, Minggu 26 Januari 2020 malam WIB. Peluang menang Inter digagalkan mantan pemainnya, Radja Nainggolan.
Inter mulai lelah mengejar Juventus yang menjadi pesaingnya. Hasil imbang pada tiga laga terakhir menunjukkan Inter mulai sulit menjadi konsistensinya.
Saat Juve selalu meraih kemenangan, Inter terus kehilangan poin. Hasil imbang melawan Cagliari merupakan yang ketiga secara berturut-turut dengan skor sama 1-1. Ironisnya, dua dari tiga hasil mengecewakan itu dialami Nerazzurri di kandang sendiri.
Beberapa insiden mungkin merugikan kami, tetapi bila Inter yang melakukannya dibiarkan. Tetapi itulah sepak bola
Langkah Inter tidak hanya tersendat, mereka juga bakal kehilangan striker Lautaro Martinez. Sempat membawa tim unggul, pemain asal Argentina ini dikartu merah di injury time. Martinez pun bakal absen di laga berikutnya.
Hasil imbang itu menjadikan Inter yang menduduki peringkat dua memiliki poin 48. Mereka tertinggal tiga poin dari Juve yang bertengger di puncak klasemen.
Sementara, Cagliari berhasil memperbaiki posisinya. Kini, mereka naik ke peringkat enam dengan poin 31. Sama dengan poin AC Milan, namun mereka unggul head-to-head.
Inter Tampil Agresif Lawan Cagliari
Di pertandingan itu, Inter sesungguhnya bermain agresif. Mereka menekan lawan melalui duet Romelu Lukaku dan Martinez.
Serangan tuan rumah sempat membuahkan hasil di menit 13. Mereka unggul melalui sundulan Nicolo Barella di menit 13. Sayang gol itu tidak disahkan wasit karena Barella sudah berada dalam posisi offside.

Peluang berikutnya diperoleh gelandang Stefano Sensi yang menerima operan dari Lukaku. Namun Sensi gagal menuntaskannya karena bola disapu bek Cagliari.
Inter akhirnya unggul saat Martinez mencetak gol menit 29. Diawali dari umpan silang pemain debutan Ashley Young. Umpan dari eks pemain Manchester United ini dituntaskan Martinez.
Kapten Cagliari Nainggolan sempat mengklaim Martinez melakukan pelanggaran terhadap pemain Cagliari sebelum mencetak gol. Tetapi setelah ditinjau VAR tidak membuktikan adanya pelanggaran. Skor 1-0 untuk Inter bertahan sampai akhir babak pertama.
Di babak kedua, Inter kembali menekan lawan dan memiliki sejumlah peluang. Namun dua peluang dari Sensi dan Martinez masih gagal.
Sebaliknya, Inter malah kebobolan. Cagliari menyamakan kedudukan melalui pemain pinjaman dari Inter, Nainggolan pada menit 77. Sepakannya dari luar kotak penalti sempat mengenai Alessandro Bastoni sehingga bola sedikit berbelok arah dan meluncur ke gawang Inter.
Setelah imbang 1-1, Inter mengalami kesulitan menembus pertahanan Cagliari. Saking frustrasi, Martinez sempat emosi saat dijatuhkan pemain lawan. Dia pun mengatakan sesuatu kepada wasit yang membuatnya diberi kartu kuning.
Tidak terima dengan kartu kuning itu, Martinez malah berteriak kepada sang pengadil. Buntutnya, dia diusir saat pertandingan hampir bubar. Skor akhir tetap 1-1 bagi kedua tim.
Nainggolan menuturkan dirinya merasa puas dengan hasil imbang di kandang Inter. Menurutnya Cagliari pantas meraih satu poin di laga itu.
"Menurut saya kami bermain bagus sejak menit pertama. Kami datang ke sini dan bermain dengan karakter kuat. Beberapa insiden mungkin merugikan kami, tetapi bila Inter yang melakukannya dibiarkan. Tetapi itulah sepak bola. Bagi saya ada beberapa kejadian yang perlu ditinjau," kata Nainggolan yang menolak melakukan selebrasi saat mencetak gol.
"Saya menaruh respek kepada fans Inter dan mantan rekan saya. Namun saya diperlakukan seperti pemain biasa saja saat di sini," ujar pemain Belgia berdarah Batak ini. []