Intip Cara Optimalkan Manfaat Asuransi Jiwa dan Kesehatan

Untuk melindungi finansial diri sendiri dan keluarga maka asuransi jiwa dan kesehatan menjadi hal yang penting.
Ilustrasi - Cara Optimalkan Manfaat Asuransi Jiwa dan Kesehatan. (Foto: tagar/istock)

TAGAR.id, Jakarta - Untuk melindungi finansial diri sendiri dan keluarga maka asuransi jiwa dan kesehatan menjadi hal yang penting. Hal ini tentunya berhubungan dengan manfaat yang akan diberikan asuransi kepada kamu ketika menghadapi kondisi yang tidak diinginkan.

Bahkan biasanya perusahan menyediakan asuransi untuk karyawannya. Baik itu asuransi jiwa dan asuransi kesehatan. Mayoritas perusahaan menawarkan asuransi dari Pemerintah yang lebih dikenal sebagai BPJS.

Bahkan beberapa perusahaan memberikan kedua asuransi tersebut ke perusahaan asuransi swasta. Dengan adanya fasilitas ini, kamu bisa mengoptimalkan asuransisehingga bisa memperoleh manfaat yang lebih besar. Berikut penjelasan lebih lanjut:

1. Pahami Jenis Asuransi

Ketika bergabung dengan BPJS, baik jiwa maupun kesehatan. Untuk asuransi kesehatan BPJS dahulu dibedakan menjadi tiga kelas, tapi saat ini kelas tersebut dihilangkan dan pendapatan kamu dipotong perusahaan untuk membayar asuransi BPJS tersebut.

Setiap jenis asuransi ini menawarkan manfaat yang berbeda-beda. Begitu pula dengan asuransi swasta, yang memiliki berbagai paket yang dapat memberikan keuntungan beragam, tergantung pada pilihan yang ditawarkan.

Setelah menerima kartu asuransi kesehatan beserta buku panduan, penting untuk membaca seluruh informasi dengan seksama. Hal ini agar kamu dapat memaksimalkan manfaat dari asuransi kesehatan dan asuransi jiwa yang disediakan oleh perusahaan tempat bekerja.

Perhatikan rincian seperti berapa maksimum klaim untuk rawat jalan untuk asuransi kesehatan. Jangan lupa juga untuk memerhatikan batas maksimum klaim untuk rawat inap serta fasilitas perawatan di kelas yang dapat kamu akses.

Selain itu, kamu juga bisa mengetahui berapa nominal yang akan didapatkan oleh pewaris ketika pemilik asuransi jiwa meninggal dunia.

Saat menjalani perawatan jalan, penting untuk mengetahui apakah terdapat jenis obat yang tidak dapat diklaim. Dalam beberapa jenis asuransi perusahaan, Anda mungkin dapat mengklaim semua jenis obat termasuk vitamin atau suplemen, namun pada polis lain belum tentu demikian.

2. Perhatikan Lokasi Rumah Sakit atau Fasilitas Kesehatan untuk Klaim

Tak kalah penting, untuk memaksimalkan penggunaan asuransi kesehatan, kamu juga harus mengetahui lokasi-lokasi yang bisa digunakan untuk klaim. Beberapa jenis asuransi memungkinkan klaim di banyak rumah sakit, berbeda dengan BPJS Kesehatan.

Pastikan lokasi-lokasi tersebut berada dekat dengan tempat tinggal. Setelah itu, cari tahu di mana saja lokasi rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang berhubungan. Ini penting agar saat sakit, tidak membuang waktu hanya untuk mencari tempat klaim.

3. Pahami Langkah-langkah untuk Mengajukan Klaim

Dalam asuransi tentunya kamu mengenal dengan istilah klaim. Baik asuransi jiwa dan asuransi kesehatan memiliki cara penggunaan atau klaim yang berbeda. Untuk BPJS, sangat penting untuk mengetahui lokasi fasilitas kesehatan yang akan memudahkan proses klaim.

Jika seorang dokter umum memberi saran agar kamu berkonsultasi dengan spesialis di rumah sakit, tentunya kamu diharuskan untuk mendapatkan surat rujukan terlebih dahulu.

Berbeda dengan asuransi kesehatan swasta, biasanya kamu dapat langsung menemui dokter umum atau dokter spesialis yang diinginkan. Prosesnya cukup sederhana, hanya perlu mendaftar sebagai pasien di rumah sakit yang bekerja sama, dan kemudian langsung berkonsultasi dengan dokter tersebut.

Apa itu Coordination of Benefit (COB)?

Menurut informasi dari BPJS, COB adalah inisiatif yang dijalankan oleh BPJS bersama dengan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia dan Asuransi Umum Indonesia. COB adalah mekanisme di mana dua penyedia asuransi yang melindungi orang yang sama dapat saling memanfaatkan.

Manfaat COB ini memiliki tujuan untuk meningkatkan layanan bagi peserta yang berkeinginan dan mampu membayar lebih, tetapi dengan biaya yang lebih terjangkau. Dengan adanya program ini, kamu memiliki kesempatan untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik dan memperoleh manfaat yang tidak tercakup dalam ketentuan JKN.

Tak hanya iut, kamu juga bisa mendapatkan perawatan lanjutan di rumah sakit swasta, yang belum bekerja sama dengan BPJS, dalam situasi darurat. BPJS Kesehatan akan tetap menanggung biaya sesuai tarif yang berlaku dalam program, sedangkan sisa biaya akan ditanggung oleh asuransi swasta, asalkan semua sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang ditetapkan.

Keuntungan ini sangat bermanfaat, karena jika kamu pergi ke rumah sakit yang tidak terdaftar sebagai mitra BPJS tetapi bekerja sama dengan asuransi swasta, maka kamu dapat memilih untuk mengajukan klaim reimbursement ke asuransi swasta.

Selanjutnya, pihak asuransi swasta akan menagih biaya kepada BPJS sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Contoh simulasi pemanfaatan program COB:

Budi adalah seorang pegawai di PT XYZ, yang mendapat fasilitas asuransi kesehatan dari BPJS Kesehatan serta Asuransi ABC, yang menjadi mitra BPJS. Suatu ketika, Budi mengalami sakit dan memutuskan untuk berkunjung ke fasilitas kesehatan yang terdaftar dalam program BPJS Kesehatan.

Di sana, dokter memberikan surat rujukan untuk menjalani perawatan di rumah sakit. Setelah tiba di rumah sakit yang bekerjasama, dokter di lokasi tersebut merekomendasikan agar Budi dirawat inap selama beberapa hari, menggunakan fasilitas kelas I yang ditawarkan oleh perusahaan tempat ia bekerja.

Dengan tujuan untuk memaksimalkan manfaat asuransi kesehatan dari perusahaannya melalui program COB, Budi menginformasikan kepada pihak rumah sakit untuk menggunakan program tersebut. Daripada hanya dirawat di ruang kelas I, Budi meminta untuk dipindahkan ke kelas VIP.

Ia menunjukkan kartu BPJS Kesehatan serta asuransi pribadinya. Selanjutnya, rumah sakit akan menangani pengolahan permohonan ini dan melaksanakan semua tahapan yang diperlukan agar Budi bisa dirawat di kamar VIP.

Selisih biaya antara pelayanan VIP dan kelas I akan diclaim oleh Asuransi ABC kepada BPJS Kesehatan, sesuai aturan yang berlaku.

Begitu juga dengan asuransi jiwa yang bisa kamu optimalkan manfaatnya sehingga kamu tidak perlu lagi khawatir terhadap kondisi finansial keluarga ketika tulang punggung pencari nafkah meninggal dunia. sehingga keluarga yang ditinggalkan memiliki finansial yang lebih baik, dibandingkan mereka yang tak memiliki asuransi jiwa.

Bahkan ada juga perusahaan asuransi yang menjadikan asuransi jiwa sebagai warisan. Contohnya: Seorang Ibu memiliki polis asuransi jiwa dengan nilai pertanggungan sebesar Rp700 juta. Begitu juga, ayah memiliki asuransi jiwa yang juga memiliki nilai pertanggungan Rp700 juta.

Semua manfaat yang diperoleh akan langsung diserahkan kepada anak sebagai ahli waris tanpa harus menunggu proses penetapan waris oleh pengadilan.

Dengan menjadikan asuransi jiwa sebagai bagian dari warisan, Tertanggung dapat menetapkan anggota keluarga yang berhak menerima manfaat. Ini membantu mencegah kemungkinan perselisihan di masa depan terkait pembagian harta waris, karena penerima manfaat sudah dicantumkan dalam polis.

Itulah beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk memaksimalkan manfaat asuransi jiwa dan asuransi kesehatan, sehingga memberikan perlindungan pada individu dan keluarga dan menjaga keuangan tetap stabil. []

Berita terkait
10 Istilah Penting dalam Asuransi yang Wajib Diketahui
Ini akan membantu kamu menemukan produk Asuransi yang paling tepat sesuai kebutuhan.
Satu Sentuhan untuk Perlindungan Kesehatan BCA Life dan BCA Digital Hadirkan Produk Asuransi Masa Kini untuk Digital Savvy: blu Health Protection
Kesehatan adalah salah satu aset terpenting dalam hidup, namun biaya pengobatan yang semakin tinggi sering menjadi tantangan.
Kelebihan dan Kekurangan Asuransi Gigi BPJS dan Swasta
Asuransi kesehatan gigi pemerintah dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan).