Jakarta – Berbeda dengan emas murni, sebenarnya emas perhiasan bukanlah jenis investasi yang benar. Kebanyakan orang desa lebih memilih membeli emas perhiasan untuk memperlihatkan keadaan ekonomi sebagai simbol kemakmuran. Faktanya, dengan membeli emas perhiasan justru dapat merugikan para pembeli dan hanya menambah nilai tinggi pada penampilan seseorang.
Salah satu pengajar di Politeknik Negeri Jakarta, Ade Haryani, SE, MM, menjelaskan beberapa faktor yang menyebabkan emas perhiasaan lebih tinggi kerugiannya. Emas perhiasan memang mudah dibeli di berbagai toko emas, namun ketika ingin dijual kembali emas akan banyak dikenakan potongan biaya, seperti biaya potongan ongkos perhiasan sebesar 10-20 persen sehingga pemilik toko harus menerima harga di bawah pasaran.
Emas perhiasan tradisional yang dijadikan simbol kebudayaan daerah yang diwariskan secara turun-menurun dari keluarga bangsawan (Foto: gpswisataindonesia.info)
Dalam hal ini, toko emas akan menaikkan nilai harga atau disebut juga “mark up” ketika dijual lagi kepada konsumen lainnya. Kemungkinan harga dapat mencapai 100 persen dan menyebabkan adanya selisih antara harga jual dan harga beli yang ditentukan secara sepihak oleh toko emas tersebut. Kenaikan ini bersifat mutlak yang membuat beli perhiasan emas itu merugikan
Kadar emas perhiasaan juga beragam, mulai dari kadar 10 karat sebesar 41% hingga 22 karat sebesar 90%. Jadi tidak terbuat dari emas murni melainkan ada campuran logam lain sehingga tidak memiliki sertifikat keaslian emas dan berbeda dengan emas murni atau logam mulia yang telah tersertifikasi. Campuran logam emas perhiasan biasanya perak dan tembaga.

Selain itu, berbagai risiko harus dipertimbangkan ketika ingin membeli emas perhiasan, diantaranya risiko kehilangan, risiko rusak, bahkan risiko kejahatan. “Orang-orang kecenderungannya membeli emas itu karena untuk jaga-jaga, untuk bekal di saat nanti butuh, dapat dijual kembali dengan cepat,” katanya. Di beberapa daerah, emas perhiasaan dijadikan sebagai simbol kebudayaan daerah berdasarkan ukiran atau bentuk dari perhiasan yang biasanya dimiliki para bangsawan.
Sebelum menjadi simbol kebudayaan daerah, biasanya emas perhiasaan diwariskan secara turun-temurun melalui budaya atau keluarga tanpa adanya perselisihan karena ahli waris akan mendapatkan jatah masing-masing emas tersebut. Emas perhiasan juga dapat dibeli dengan berbagai desain dan pilihan harga yang sesuai anggaran sehingga dapat dijadikan mode tampilan atau “fashion” ketika berada di tempat umum. []
- Sabian Vega Arwi
Investasi Emas Perhiasan, Kenapa Malah Bikin Rugi?
Ketahui Kerugian Investasi Perhiasan Emas
Keunggulan Emas 24 Karat Sebagai Aset Investasi
Bagaima Emas Jadi Pilihan Investasi Menarik