Jakarta - Aktor muda Iqbaal Ramadhan bakal segera diuji kemampuan aktingnya dengan memainkan peran sebagai seekor burung perkutut, dalam drama audio di podcast Sandiwara Sastra. Pemin film Bumi Manusia itu mengaku langsung tertarik saat mendapat tawaran untuk terlibat dalam proyek drama ini.
"Ini pertama kalinya aku akting bukan sebagai manusia, super interesting. Ini ada permainan karakter dan banyak dibantu Mas Gunawan Maryanto (sutradara "Sandiwara Sastra")," kata Iqbaal Ramadhan dalam acara peluncuran Sandiwara Sastra yang digelar secara daring, dikutip Tagar pada Senin, 6 Juli 2020.
Iqbaal mengatakan, meski berperan sebagai burung bukan berarti ia selalu berbicara dengan bahasa burung. Menurutnya tetap ada dialog yang akan dimengerti oleh orang yang mendengarkan.
"Ini bukan manusia memang, tapi gimana bisa menyuarakan suara burung tapi bisa dimengerti juga dengan orang-orang. Ini burungnya jadi kayak manusia. Itu menarik sekali sih," kata dia.
Pemain utama di film Dilan 1990 itu juga banyak dibantu oleh Ardinia Wirasti dalam pendalaman karakternya. Ia juga sempat mencari tahu soal karakter burung perkutut melalui internet.
"Ini menarik banget karena kita mencoba membuat suara yang cukup khas tapi kita juga enggak membunyikan suara perkutut, tapi disaat bersamaan kita juga pengin orang tahu kalau ini adalah perkutut," katanya.
Iqbaal Ramadhan. (Foto: Instagram/Iqbaal Ramadhan)
Drama audio Sandiwara Sastra merupakan alih wahana sastra dalam bentuk sandiwara suara dengan durasi 30 menit. Podcast ini melibatkan 27 aktor dan aktris kenamaan Tanah Air.
Pada drama Sandiwara Sastra tahap satu ini, berisi alih wahana dari 10 karya sastra yakni adaptasi dari novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari, Helen dan Sukanta karya Pidi Baiq, cerpen Kemerdekaan karya Putu Wijaya.
Serta cerpen Mencari Herman karya Dewi Lestari, cerpen Berita dari Kebayoran karya Pramoedya Ananta Toer dan adaptasi novel Lalita karya Ayu Utami.
- Baca juga: Iqbaal Ramadhan Pacaran LDR dengan Teman SMP
- Baca juga: Foto Teaser Film Sobat Ambyar Didi Kempot Dirilis
Selain itu, ada empat novel dan cerpen yang sedang dalam proses adaptasi sehingga secara keseluruhan pada tahap satu ada 10 karya sastra yang dialih wahanakan. []