Jakarta - Iran tidak akan memberikan kotak hitam (black box) pesawat Boeing 737-800 milik maskapai penerbangan Ukraine International Airlines yang jatuh di kawasan Iran kepada pihak Boeing Co dan pemerintah Amerika Serikat (AS). Sesuai peraturan penerbangan internasional, Iran mempunyai kewenangan untuk memimpin proses penyelidikan penyebab jatuhnya pesawat yang membawa 176 penumpang dan kru.
Dalam komentar di kantor berita konservatif Iran, Mehr, Kepala Organisasi Penerbangan Sipil Iran, Ali Abedzadeh mengatakan pihaknya tidak akan memberikan kotak hitam kepada Boeing dan Amerika. "Penyelidikan kecelakaan ini akan ditangani oleh organisasi penerbangan Iran, tapi Ukraina juga bisa hadir," katanya.
Abedzadeh menegaskan, belum jelas negara yang akan menganalisa kotak hitam B737-800. Ia tak menyinggung apakah sudah ada negara yang menawarkan diri untuk melakukan analisis kotak hitam yang mencakup perekam suara kokpit (cockpit voice recorder - CVR) dan perekam data penerbangan (flight data recorder - FDR).
Mayoritas penumpang dari Iran dan Kanada
Pesawat B 737-800 jatuh hanya beberapa menit setelah lepas landas dari bandara Taheran. Pesawat maskapai Ukraina International dengan nomor penerbangan PS752 dalam penerbangan dari Bandara Imam Khomeini, Taheran menuju ibu kota Ukraina, Keiv pada Rabu 8 Januari 2020 pukul 06.12 waktu setempat. Seluruh penumpang dan kru yang mayoritas berasal Iran dan Kanada diperkirakan tewas.
Kecelakaan terjadi di tengah tensi geopolitik antara Iran dan AS semakin memanas. Musibah itu juga terjadi beberapa jam serangan rudal Iran ke dua pangkalan udara Irak yang menampung pasukan koalisi AS. Sejauh ini belum ada bukti jatuhnya B737-800 milik maskapai Ukraina itu terkait konflik di Timur Tengah.
Pabrik Pesawat Terbang Boeing Co. Regulator AS meminta Boeing untuk mendisain ulang mesin pesawat 737 NG untuk menghindari terulangnya kecelakaan fatal. (Foto: Yahoo.com|worldcentre.me)
Boeing siap membantu Iran
Seperti diberitakan dari BBC News, Kamis, 9 Januari 2020, biasanya Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (UNTSB) berperan dalam penyelidikan kecelakaan yang menimpa pesawat buatan pabrikan Boeing. Namun dalam melakukan penyelidikan, UNSTB harus mendapat izin terlebih dahulu dari negara tempat kecelakaan pesawat sesuai dengan undang-undang penerbangan negara yang bersangkutan.
Di tempat terpisah, pihak Boeing menyatakan siap membantu Iran dengan cara apa pun yang diperlukan. Pada bagian lain Perdana Menteri Kanada Justin Trudeu mengatakan Kanada diharapkan memiliki peranan dalam penyelidikan dan siap memberikan bantuan teknis.

Kondisi cuaca baik
Pembicaraan terkait penyebab kebakaran masih simpang siur. Kedutaan Besar Ukraina di Taheran awalnya menyebutkan kegagalan mesin pesawat yang menjadi penyebab kecelakaan. Namun pernyataan itu kemudian diralat dengan menyebutkan bahwa komentar tentang penyebab kecelakaan sebelum dilakukannya proses penyelidikan oleh komisi yang berwenang itu tidak resmi.
Menurut situs penerbangan flightrader24.com, kondisi cuaca dalam keadaan baik saat pesawat mengalami kecelakaan di dekat Taheran. Sementara pejabat maskapai Ukraina menegaskan bahwa kru pesawat sudah berpengalaman dengan jam terbang yang tinggi. Sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengingatkan jangan ada spekulasi sampai laporan resmi penyebab kecelakaan diumumkan.[]
Baca Juga:
- Boeing 737 Max Boleh Terbang Asal Warga AS Merasa Aman
- Boeing 737 Max 8, Tragedi Pesawat Paling Laris dari Boeing