Jakarta - Politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem) non aktif Irma Suryani Chaniago mengungkapkan keprihatinannya terhadap Rocky Gerung, Din Syamsuddin cs yang mendeklarasikan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di tengah pandemi Covid-19.
"Tentu saya prihatin, seharusnya di tengah pendemi Covid-19 ini semua komponen masyarakat bersatu padu menanggulangi sebaran covid yang terus bertambah setiap hari," kata Irma saat dihubungi Tagar, Senin, 3 Agustus 2020.
Kalau tidak suka dengan pemerintah saat ini karena tidak menjadi bagian dan tidak sudi membantu, diam adalah emas, pikirkan saja rakyat! Jika mereka bicara atas nama rakyat.
Ia justru mengaku tak memahami motivasi Rocky Gerung cs yang malahan membentuk KAMI di tengah pandemi. Beberapa pertanyaan pun muncul di benaknya, terkait aksi menyelamatkan Indonesia.
Baca juga: Rizal Ramli Tak Berani Ladeni Luhut, Irma NasDem Tertawa
Rocky Gerung bahas Prabowo Subianto gabung koalisi. (Foto: YouTube:Rocky Gerung Official)
"Terus terang saya enggak paham dengan maksud mereka ingin menyelamatkan Indonesia. Pertanyaan saya menyelamatkan dari apa ?" ucap Irma.
Baginya deklarasi yang dilakukan Rocky Gerung, Said Didu, Din Syamsuddin, dkk tak akan dapat membantu mengurangi persoalan di negeri ini lantaran hanya sebatas melontarkan kritik tanpa memberikan solusi.
"Sudah berbuat apa sih mereka untuk rakyat Indonesia selama ini? Memang mereka enggak tahu, bahwa sebagai negara dengan penduduk besar kita masih mampu bertahan dari side effect pendemi, bahkan negara negara besar dan maju seperti Amerika, Hongkong, Korea, Singapore, sudah lebih dulu masuk dalam krisis ekonomi," ujar Irma.
Baca juga: Irma NasDem Suruh Rocky Gerung dan KAMI Tabayun
Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin. (Foto: Instagram/Din Syamsuddin)
"Kalau tidak suka dengan pemerintah saat ini karena tidak menjadi bagian dan tidak sudi membantu, diam adalah emas, pikirkan saja rakyat! Jika mereka bicara atas nama rakyat," ucapnya menambahkan.
Diketahui deklarasi KAMI dilakukan oleh sejumlah tokoh dan aktivis di antaranya, Din Syamsudin, Abdullah Hehamahua, Rocky Gerung, MS Ka'ban, M Said Didu, Refly Harun, Syahganda Nainggolan, Prof Anthony Kurniawan, Rohmat Wahab, Ahmad Yani, Adhie M Massardi, Moh Jumhur Hidayat, Ichsanudin Noorsy, Hatta Taliwang.
Selain itu juga Marwan Batubara, Edwin Sukowati, Joko Abdurrahman, Habib Muhsin Al Atas, Tamsil Linrung, Eko Suryo Santjojo, Chusnul Mariyah, dan Sri Bintang Pamungkas. []