Banda Aceh, (Tagar 1/4/2019) - Irwansyah, pemain legendaris Persiraja, dihormati dan dikenang. Pada Sabtu (30/3) persembahan khusus untuk Irwansyah digelar, Tribute to Irwansyah di Lapangan Seri Musim, Lampuuk, Aceh Besar.
Nina Kusuma (54) kakak Irwansyah bercerita tentang Irwansyah sebelum adiknya itu menutup lembar terakhir bersama terjangan tsunami 2004 yang menggulungnya.
"Dek Wan (sapaan akrab Irwansyah) tidak tergoda tawaran dari tim lain. Ia pernah diminta bergabung Persija Jakarta dan Persib Bandung, tapi ia tolak karena cinta rakyat Aceh dan Persiraja," kata Nina.
Irwansyah adalah pemain hebat di masanya, selalu masuk dalam jajaran top skor di Liga Indonesia.
Irwansyah (dalam lingkaran merah) pemain legenda Persiraja. (Foto: Dok Persiraja/Tagar/Fahzian Aldevan)
Sementara itu, Sekum Persiraja Rahmat Djailani berharap Tribute to Irwansyah dapat menginspirasi pemain-pemain muda di Aceh.
"Ini adalah kegiatan yang sangat emosional. Irwansyah adalah pemain hebat di masanya, selalu masuk dalam jajaran top skor di Liga Indonesia. Saat ini sudah sangat sulit ditemui pemain seperti Irwansyah di Aceh, Indonesia sekalipun," kata Rahmat.
Ketajaman Irwansyah dalam mencetak gol membawa Persiraja ke persaingan elit sepak bola nasional. 54 gol yang dicetaknya dalam 4 musim Liga Indonesia, membawa striker kelahiran 19 Mei 1975 ini masuk dalam seleksi tim nasional Sea Games 1997.
Tanggal 26 Desember 2004 menjadi akhir perjalanan hidup Irwansyah. Jasadnya hilang diterjang tsunami bersama lebih 200 ribu korban tsunami Aceh lainnya.
Saat itu, Irwansyah berada di rumahnya di kawasan Blang Oi, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh. Desa tersebut tak begitu jauh dari Pelabuhan Ulee Lheue yang menjadi daerah paling parah dihantam gelombang tsunami. []
Baca juga:
- Indonesia – Jepang Berbagi Pengalaman Mitigasi Bencana Gempa dan Tsunami
- Bayi Usia 1,5 Bulan Ini Selamat dari Tsunami Setelah Hilang Selama 11 Jam
- Setelah Tsunami Berlalu, Dan Semua Tak Lagi Sama
- Kisah Bayi Bernama Tsunami
- Aceh, Dalam Bayang-bayang Gempa dan Tsunami