Tapanuli Utara, (Tagar News 16/3/2019) - Seorang anak meninggal disambar listrik dari kabel penahan tiang di Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Sabtu (16/3), sekitar pukul 11.00 WIB.
Bocah itu bernama Jeslin Hutauruk (9), kelas 3 SD Negeri 173135 Hutagurgur, Lumban Baringin.
"Saat mau pulang sekolah menempuh jalur singkat dengan memotong jalan, tiba-tiba tersambar tegangan tinggi", ungkap Hutauruk, warga Desa Hutauruk kepada Tagar News, Sabtu (16/3).
Kejadian kabel penahan tiang milik PLN menyambar nyawa dibenarkan Kepala Desa Hutauruk, Jhon F Manalu. Peristiwa itu, kata Jhon, terjadi saat korban melewati jalur singkat ketika pulang dari sekolah menuju rumahnya di Dusun Partangga.
"Kejadian jam 11.00 TKP Dusun Hutagurgur. Pihak keluarga tidak menuntut siapa-siapa dan sudah ada perdamaian antara keluarga dengan pihak PLN. Dan sudah ditangani Kepolisian," ungkap Jhon kepada Tagar News, Sabtu (16/3).
Tangan sang bocah melepuh tersengat arus listrik. (Foto : Polsek/Jumpa P Manullang)
Menurut keterangan warga, korban memegang kabel jaringan listrik milik PLN saat pulang sekolah. Warga memastikan kabel dialiri arus listrik, padahal sepatutnya aman dari tegangan tinggi.
"Ini kesalahan PLN tanpa kontrol jaringan yang berpotensi menyambar nyawa manusia", ujar warga Desa Hutauruk tanpa bersedia menyebut nama.
Manajer PLN Cabang Tarutung, Poltak Nainggolan, saat dihubungi mengaku telah berdamai dengan memberi ganti rugi biaya kepada keluarga korban.
"Sudah ada kesepakatan damai akibat kejadian ini kepada keluarga korban lae", jawab Poltak kepada Tagar News, Sabtu (16/3).