Istri Pangeran Harry Diselidiki Buckingham Terkait Bullying

Istana Buckingham selidiki dugaan Meghan Markle, istri Pangeran Harry, pernah melakukan perundungan terhadap stafnya
Pangeran Harry dan istrinya, Meghan Markle (Foto: bbc.com/indonesia – PA MEDIA)

Jakarta – Istana Buckingham, Inggris, menyatakan akan menginvestigasi dugaan bahwa istri Pangeran Harry, Meghan Markle, pernah melakukan bullying atau merundung (menyakiti) staf Istana. Pihak Istana mengaku "sangat prihatin" atas adanya tuduhan itu.

Pernyataan ini muncul setelah kabar Harian The Times, Inggris, bahwa Meghan menghadapi keluhan soal perundungan itu ketika dia masih berstatus anggota kerajaan. Juru bicaranya mengatakan bahwa perempuan bergelar Duchess of Sussex itu sangat sedih atas "serangan terkini atas pribadinya."

Sedangkan pihak istana menyatakan bahwa mereka "tidak akan mentolerir bullying (perundungan) dan bentuk gangguan apapun." Pihak istana juga akan bicara kepada para staf yang terlibat "untuk melihat apakah ada pelajaran yang dapat diambil," demikian pernyataan itu.

pernikahan harry meghanHarry dan Meghan menikah di Kastil Windsor pada Mei 2018 (Foto: bbc.com/indonesia - PA)

Menurut laporan The Times, komplain tersebut dilayangkan pada Oktober 2018, saat pasangan Harry dan Meghan tinggal di Istana Kensington.

Bocoran sebuah email dari seorang anggota staf, yang dipublikasikan surat kabar tersebut, menduga bahwa Meghan menyebabkan dua asisten pribadinya keluar dari istana. Laporan itu pun menyebut dia juga meruntuhkan martabat dari seorang anggota staf yang ketiga.

Dalam pernyataannya, pihak Istana Buckingham - yang bertanggung jawab dalam merekrut anggota staf rumah tangga istana - mengatakan: "Kami jelas sangat prihatin mengenai dugaan-dugaan yang dilaporkan The Times menyusul klaim dari mantan staf Duke dan Duchess of Sussex.

"Oleh karena itu, tim sumber daya manusia kami akan memeriksa hal-hal yang dimuat dalam artikel itu. Para anggota staf yang terlibat saat itu, termasuk mereka yang sudah tidak lagi bekerja di rumah tangga istana, akan diundang untuk berbicara dalam memastikan apakah ada pelajaran yang dapat dipetik.

"Pihak rumah tangga istana menerapkan kebijakan Martabat di Tempat Kerja selama beberapa tahun serta tidak dan tidak akan pernah mentolerir perundungan atau gangguan di tempat kerja."

Sebelumnya juru bicara Meghan mengatakan bahwa istri Pangeran Harry itu sedih dengan serangan terkini atas pribadinya, terutama sebagai seseorang yang menjadi sasaran perundungan seperti dirinya dan sangat berkomitmen untuk mendukung mereka yang telah mengalami luka dan trauma.

harry dan meghanPangeran Harry dan Meghan Markle (Foto: bbc.com/indonesia - MISAN HARRIMAN)

"Dia bertekad untuk melanjutkan pekerjaannya membangun welas asih di seluruh dunia dan akan terus berusaha memberikan teladan dalam melakukan apa yang benar dan melakukan apa yang baik."

Analisis Johnny Dymond – Royal Correspondent

Dalam satu hal, semua orang setuju bahwa wawancara yang diberikan Meghan kepada Oprah Winfrey - yang akan disiarkan di Amerika Serikat pada hari Minggu - telah menimbulkan perhatian.

Staf istana sudah lama merasa gerah ingin mengeluarkan cerita dari sisi mereka; beberapa merasa bahwa mereka berusaha keras untuk membantu Meghan setelah pernikahannya hanya diperlakukan dengan kasar atau kemudian dianggap tidak dipedulikan atau lebih buruk lagi.

Tim Sussex bersiap untuk cerita itu. "Ini adalah daftar yang cukup luas dari hal-hal yang telah disatukan," kata salah satu sumber kepada BBC. "Waktunya tidak kebetulan."

Pihak Meghan tidak membantah keberadaan atau konten email tersebut; dan itu adalah barang yang cukup kuat. Itu membuat rumor dan tuduhan berputar-putar di sekitar bangsawan tersebut ketika sejumlah staf keluar beberapa bulan setelah pernikahannya tahun 2018.

Orang-orangnya Duchess (Meghan) telah mendorong mundur. Orang-orang yang disebutkan dalam email yang bocor itu tidak tahu apa-apa tentang keluhan tersebut, kata mereka, dan itu tidak pernah berubah menjadi masalah formal.

Tapi sekarang sudah terjadi; penyelidikan yang diumumkan malam ini merupakan indikasi yang jelas bahwa Istana Buckingham menangani masalah ini dengan serius.

Apa pun kebenarannya, itu meningkatkan ketegangan - dan publisitas - seputar wawancara yang akan datang tayang dalam waktu beberapa hari lagi.

Harry dan Meghan sudah mundur dari tugas sebagai anggota kerajaaan senior pada Maret 2020 dan kini tinggal di California, AS.

Harry sebelumnya mengatakan keputusan mundur itu demi melindungi dia dan keluarga dari media.

Bulan lalu, pihak Istana mengumumkan bahwa pasangan itu tidak akan kembali sebagai anggota yang bertugas dalam keluarga kerajaan.

duke dan duchesDuke dan Duchess of Sussex dalam wawancara dengan Oprah Winfrey (Foto: bbc.com/indonesia - HARPO PRODUCTIONS - JOE PUGLIESE)

Itu terjadi menjelang wawancara Meghan dan Pangeran Harry dengan Oprah Winfrey di televisi, yang akan ditayangkan di stasiun CBS di AS pada Minggu malam 7 Maret 2021.

Di Inggris, wawancara itu akan tayang di stasiun ITV pada hari Senin 8 Maret pukul 21.00 GMT.

CBS menyatakan bahwa Meghan diwawancara mengenai "masa ketika memasuki kehidupan sebagai bangsawan, di masa pernikahan, dan sebagai ibu." Dia juga ditanya "bagaimana menangani diri dari tekanan publik."

Dia lalu akan didampingi Pangeran Harry dan pasangan itu selanjutnya berbicara mengenai keputusan mereka pindah ke AS tahun lalu dan rencana masa depan (bbc.com/indonesia). []

Berita terkait
Kerajaan Inggris Siap-siap Tonton Wawancara Harry dan Meghan
Wawancara “Harry & Meghan” oleh pembawa acara bincang-bincang Oprah Winfrey bakal diudarakan Kerajaan Inggris pun siap-siap
Pangeran Harry dan Meghan Mundur dari Kerajaan Inggris
Istana Buckingham, Inggris, mengukuhkan bahwa Pangeran Harry dan istrinya, Meghan, tidak akan kembali melakukan tugas kerajaan
Meghan Markle Ditawari Terlibat di The Simpsons
Aktris cantik sekaligus istri Pangeran Harry, Meghan Markle, mendapat tawaran untuk terlibat dalam penggarapan serial kartun televisi The Simpsons.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.