Izin Balapan Formula E Belum Keluar

Izin balapan Formula E belum keluar dari Kementerian Sekretariat Negara. Anggaran balapan mobil itu lebih masuk akal untuk penanganan banjir.
Ajang balap mobil listrik Formula E (Foto: Ars Technica)

Jakarta - Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah mengatakan izin pelaksanaan balapan Formula E di Monas belum keluar dari Kementerian Sekretariat Negara. Menurut dia, usulan dari PSI untuk mengalihkan anggaran balap mobil itu lebih masuk akal untuk penanganan banjir.

"Saya dapat info itu (izin penggunaan Monas) belum keluar untuk Formula E dari Pak Pratikno (Mensesneg). Oleh karena itu, saya setuju dan sangat mendukung pernyataan PSI (pengalihan anggaran)," kata Ida di Gedung DPRD DKI Jakarta, dikutip dari Antara, Senin, 10 Februari 2020

Ida malahan berharap surat izin tersebut tidak perlu terbit untuk lintasan Formula E dihelat di Monas karena bertubrukan dengan aturan cagar budaya.

"Harusnya tidak boleh. Saya berpikir untuk Pemprov DKI pertimbangkan ulang deh kalau memang Formula E itu di DKI karena memang tidak memadai situasinya," ujar politikus PDIP itu.

Ida menuturkan situasi yang tidak memungkinkan penggunaan jalan yang akan mengganggu lalu lintas masyarakat.

"Apalagi dengan kemarin wacana Thamrin-Sudirman mau gabung berapa banyak orang jalan di sana? Kalau saya sebagai anggota dewan ditanya, lebih baik jangan ada deh Formula E. Hambur-hamburin duit dan efek bagusnya tidak ada walau sudah dibayarkan commitmen fee-nya," kata Ida.

Kalau pun mau, kata Ida, Formula E lebih baik dilaksanakan di Sentul yang memang merupakan trek balap sehingga dipastikan keamanannya sehingga tidak akan mengganggu masyarakat atau pengguna jalan.

"Tidak mengganggu orang berlalu lintas. Di sentul lebih lengkap. Fasilitasnya lengkap, ada. Tidak memboroskan pembiayaan juga. Jika disebut untuk dongkrak wisatawan, apakah adanya Formula E mendongkrak wisatawan? Kecil banget kok. Dari segi ekonomi mendongkrak juga sangat kecil tidak imbang dengan pengeluaran yang dikeluarkan oleh APBD," ucapnya.

PSI yang menyatakan anggaran untuk balapan Formula E lebih baik dialihkan untuk banjir. Hal ini, menurut Ida, masuk akal pasalnya rakyat Jakarta masih butuh sentuhan atau konsentrasi dari Gubernur Anies Baswedan terkait dengan penyelesaian banjir.

"Ini yang menjadi prioritas menurut saya dan memang harus ditangani segera, tidak boleh tidak. Itu yang saat ini sedang dibutuhkan," katanya.

"Akan tetapi, itu tergantung kita mau atau tidak. Saya pikir harusnya bisa. Jadi, tergantung kemauannya mau memindahkan (anggaran) atau tidak," kata Ida.

Sebelumnya, Fraksi PSI meminta gelaran balap mobil listrik Formula E dibatalkan karena anggaran Rp 1,2 triliun. Lebih baik anggaran sebesar itu untuk antisipasi banjir.

"Awal tahun baru 2020 Jakarta mengalami banjir besar, padahal cuma hujan sehari. Seharusnya antisipasi banjir menjadi prioritas utama Pemprov DKI, bukan Formula E. Rakyat Jakarta kebanjiran tetapi gubernurnya malah bikin acara balapan mobil," ucap Anggota Fraksi PSI Justin Adrian dalam keterangannya, Kamis (6/2/2020).

PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebelumnya menargetkan pendapatan sebesar Rp 50 miliar dari penyelenggaraan Formula E 2020. Pendapatan itu direncanakan berasal dari penjualan tiket, sponsor, local hospitality, dan pendapatan lainnya. []

Berita terkait
Kata DPRD DKI Mengenai Formula E di Monas
DPRD DKI menyambut positif keluarnya izin Komisi Pengarah Kawasan Medan Merdeka untuk balapan Formula E di area Monumen Nasional (Monas).
PDIP-PSI Kritik Anies Baswedan Soal Dana Formula E
Politisi PDI Perjuangan dan Sekjen PSI mengkritik anggaran yang digunakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk Formula E. Lebih penting banjir
4 Syarat Anies Dapat Restu Gelar Formula E di Monas
Izin terkait rencana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menggelar balap Formula E dapat dikantongi asal 4 syarat terpenuhi.
0
Setahun Bekerja Satgas BLBI Sita Aset Senilai Rp 22 Triliun
Mahfud MD, mengatakan Satgas BLBI telah menyita tanah seluas 22,3 juta hektar atau senilai Rp 22 triliun setelah setahun bekerja