Sukabumi, (Tagar 8/11/2017) – Dibangun pada Desember tahun ini, jalur ganda kereta api Bogor-Sukabumi ditargetkan memangkas waktu tempuh juga dapat meningkatkan kapasitas angkutan kargo atau barang dari 12 perjalanan menjadi 96 perjalanan per hari.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, dengan adanya peningkatan kapasitas tersebut akan mendongkrak daya saing.
"Selama ini kereta logistik berebut untuk mengangkut air mineral, nanti tidak lagi karena akan ada banyak perjalanan KA barang ke sini," kata Budi Karya Sumadi dalam diskusi "Merangkai Konektivitas Selatan Jawa" di Sukabumi, Selasa (7/11).
Ia mengatakan, jalur ganda akan memangkas waktu tempuh dari dua jam lebih menjadi 1,5 jam, sehingga lebih efisien.
"Beban jalan darat sudah sangat berat. Mengapa jembatan timbang itu masih banyak yang melanggar, karena belum adanya moda alternatif yang lebih kompetitif, karenanya kita kembangkan kereta dan kapal Ro-Ro," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Ari Setiadi Moerwanto mengatakan, apabila tidak ada lagi pelanggaran di jembatan timbang, maka pihaknya bisa menghemat anggaran untuk perbaikan jalan.
"Kami mendukung apa yang dilakukan Kementerian Perhubungan karena imbasnya berpengaruh pada kami, kami merasa diuntungkan apabila jembatan timbang ini berjalan sebagaimana mestinya," terangnya.
Ari menjelaskan, dari seluruh anggaran sebesar 57 persen dihabiskan untuk perawatan dan perbaikan jalan, sementara untuk pembangunan jalan baru.
"Jadi yang seharusnya bisa bertahan 10 tahun, ini hanya dua sampai tiga tahun dan data rusaknya itu pangkat empatnya," ucapnya.
Jalur ganda Bogor-Sukabumi juga nantinya akan terhubung ke Cianjur dan Padalarang dengan biaya investasi mencapai Rp 1,1 trilliun dan pembangunannya memakan waktu hingga 2020. (ant/yps)