Jakarta – Ribuan warga Muslim-Syiah hari Minggu, 26 September 2021, memadati Kota Karbala di Irak untuk memperingati Hari Arbain, yaitu hari berakhirnya masa berkabung selama 40 hari setelah kematian Imam Hussein, cucu Nabi Muhammad SAW.
Banyak jemaah melangsungkan ritual keagamaan Syiah seperti memukul-mukul dada dan meneriakkan doa di dalam dan di dekat Masjid Imam Hussein yang ikonik di kota itu.
Warga Muslim-Syiah tiba dari Baghdad, Basra dan tempat-tempat lain yang menganut aliran Syiah di berbagai belahan dunia, menuju ke Karbala. Sebagian diantara mereka berjalan kaki menuju ke tempat itu.
Tim medis Kementerian Kesehatan, yang ditempatkan di berbagai pelosok kota, memberikan layanan medis dan obat-obatan gratis kepada jemaah yang memerlukan. Para sukarelawan juga memberikan makanan secara cuma-cuma di sepanjang jalan menuju Karbala.

Festival itu dinilai sebagai salah satu pertemuan terbesar di dunia yang diselenggarakan secara teratur, mengalahkan acara-acara keagamaan lainnya.
Acara ini akan mencapai puncaknya Selasa nanti (28/9) ketika seluruh jemaah berkumpul di kota suci itu untuk memperingari Arbain.
Imam Hussein bersama sekitar 70 pengikutnya dibutuh di Karbala oleh tentara Ummayah, saingan mereka untuk memimpin komunitas Muslim, dalam pertempuran tahun 680 AD.
Kematian Hussein menandai perpecahan antara Syiah dan Sunni. Karbala terletak sekitar 100 kilometer dari Ibu Kota Baghdad (em/jm)/voaindonesia.com. []
Mengenal Situasi yang Dihadapi Ahmadiyah dan Syiah di Indonesia
Tokoh Syiah Indonesia, Jalaluddin Rakhmat Meninggal Dunia
Kelompok Taliban Hancurkan Patung Pemimpin Syiah Afghanistan
Gus Yaqut: Bukan Syiah - Ahmadiyah, Semua WNI Sama di Mata Hukum