Jelang Imlek Pemahat Jepara Ini Banjir Pesanan Patung Dewa-Dewi

Menjelang imlek tahun ini, pemahat patung di Desa Mulyoharjo, Kecamatan Jepara Kota kebanjiran pesanan. Mereka diminta membuat patung dewa-dewi.
Pemahat Patung Jepara (Foto: Kenang Fadila)

Jepara, (Tagar 6/2/2018) – Menjelang perayaan tahun baru China atau imlek 2.569 khongzii tahun ini, pemahat patung di Desa Mulyoharjo, Kecamatan Jepara Kota kebanjiran pesanan. Mereka banyak diminta membuat patung dewa-dewi maupun ukiran khas Tionghoa.

Sumarno, perajin patung di sentra ukir dan patung tersebut pun mengaku sudah menerima pesanan sejak beberapa bulan yang lalu. Keperluannya memang untuk momen imlek. Pesanan terbanyak adalah patung dewa dan dewi dalam kepercayaan Tionghoa. Bengkel patungnya pun dipenuhi patung dewa dan dewi dengan berbagai ukuran.

“Umumnya patung yang dipesan untuk melengkapi klenteng. Banyak juga pesanan berupa ukiran khas Tionghoa,” terang Sumarno.

Sampai saat ini, bebernya, para pemahat yang ia miliki pun tengah sibuk menyelesaikan pesanan. Sebab sebelum perayaan Imlek, pesanan harus sudah jadi sehingga tepat saat momen perayaan bisa digunakan. Adapun patung-patung dewa yang dibuat di bengkel kerjanya di antaranya Dewa Bumi Tai San Lose, Dewa Kwan Kong hingga Dewi Kwan Im.

“Untuk ukuran bentuknya pun bermacam-macam. Dari yang ukuran kecil hingga besar. Sesuai dengan keinginan si pemesan. Harga patung dewa bergantung pada tingkat kesulitan dan ukuran patung. Saya mematok mulai dari jutaan hingga puluhan juta,” bebernya.

Pesanan berasal dari sejumlah daerah di Indonesia. Seperti patung Dewi Kwan Im dan Dewa Kwan Kong merupakan pesanan dari sebuah kelenteng yang ada di Makassar. Selain pesanan dari luar negeri, banyak berasal dari Taiwan dan Malaysia.

Dalam proses pembuatan patung memerlukan waktu yang berbeda tergantung ukuran dan kerumitan patung. Pemesan biasanya telah menyertakan gambar patung yang ingin dipesan. Sementara jenis kayu, ia menggunakan jenis kayu asam jawa, jati, mahoni dan jenis kayu keras lainya.

Selain patung dewa yang dibuat dari bahan baku batang kayu yang telah memiliki pakemnya, Sumarno juga berkreasi dengan patung yang berasal dari akar kayu jati lawas. Selain unik, kerajinan dari bahan tersebut tak bisa ditiru oleh mesin pengukir kayu. Dengan bahan ini, ia membuat ornamen khas Tionghoa. (alf)

Berita terkait
0
AS dan Sekutu Ingin Batasi Harga Minyak Rusia untuk Hambat Invasi
AS dan sekutunya upayakan langkah terbaru untuk menghentikan mesin perang Rusia sambil berupaya menghentikan kenaikan harga minyak Rusia