Jelang Tahun Baru, Hunian Pantai Carita Masih Sepi

Tingkat kunjungan wisatawan untuk merayakan akhir tahun di Carita, Banten, rendah yang diperkirakan karena trauma tsunami yang terjadi tahun lalu
Mobil pengunjung di hunian di pinggir Pantai Carita, Pandeglang, Banten, Senin 30 Desember 2019 (Foto: Tagar/ Moh Jumri)

Pandeglang, Banten – Trauma karena tsunami Desember tahun lalu menurunkan minat wisatawan untuk mengisi libur akhir tahun di pesisir selatan Banten. Inilah faktor utama yang menyebabkan penurunan jumlah pengunjung di sejumlah hotel di wilayah Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.

Pasalnya, kendati sudah kembali kondusif pasca diterjang tsunami tahun lalu, kunjungan wisatawan ke objek wisata di Pandeglang masih terbilang sepi. Hal itu seperti yang dikeluhkan oleh sejumlah pengelola hotel di area wisata Pandeglang.

Seperti disampaikan oleh Manajer Tanjung Lesung, Widiasmanto, yang mengatakan bahwa kondisi wisatawan yang datang ke tempatnya masih di bawah 50 persen dibanding tahun-tahun sebelumnya."Sejauh ini memang belum sepulih tahun-tahun sebelumnya, hingga tanggal 26 Desember saja jumlah pengunjung ke Tanjung Lesung masih dibawah 50 persen. Kalau tahun lalu, H-8 sampai H+4 itu sudah rame," kata Widiasmanto.

Menurut Widi, puncak peningkatan jumlah pengunjung ke Tanjung Lesung akan terjadi di penghujung tahun atau ketika malam pergantian tahun. "Pesanan khusus di Tahun Baru lumayan, udah sampai 75 persen," ujarnya.

Kendati demikian, masih kata Widi, bisa dipastikan untuk jumlah pengunjung di libur akhir tahun 2019 mengalami penurunan yang berarti dibanding tahun-tahun sebelumnya. "Kalau tahun lalu 100 persen, tapi kalau sekarang ya sekitar 70 persenan," ungkapnya.

Bahkan akibat kondisi seperti itu, diakui Widi, pihaknya merasa kesulitan untuk menaikkan harga tarif sewa vila atau hotel di Tanjung Lesung yang kerap dilakukan saat momen-momen libur akhir tahun. Untuk itu ia berharap peran pemerintah daerah untuk lebih giat melakukan promosi yang tepat agar destinasi wisata yang ada di Kabupaten Pandeglang bisa membaik.

"Kita gak minta bantuan secara direct, gak mungkin juga. Tapi kita minta agar bisa dibantu lewat promosi-promosi yang tepat segmentasinya, tepat target sasarannya,” ujar Widi. Bina promosi harus tahu, harus paham market Pandeglang itu dari mana. Harusnya promosi itu dilakukan di Jakarta, karena itu bisa lebih memikat wisatawan dari luar daerah. 

“Kalau pasang baliho cuma di alun-alun Pandeglang buat apa? Itu bentuk ketidakpahaman Bina Promosi soal market Pandeglang itu siapa dan darimana," tukasnya.

Disebutkan Widi, memanfaatkan sarana transportasi publik untuk mempromosikan destinasi wisata Pandeglang seharusnya sudah harus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Pandeglang agar mendompleng wisatawan dari luar daerah untuk berkunjung ke Pandeglang.

"Nanti ada kereta api. Sekarang ada Damri juga, itu harusnya bisa dimanfaatkan. Kalau perlu itu bis-bis kota dimanfaatkan karena trayek mereka ‘kan ke Jakarta. Sehingga itu bisa jadi media promosi bagi orang-orang luar Pandeglang. Harusnya branding itu lebih dibutuhkan, bukan persoalan bantuan dana," kata Widi pula.

Hal senada turut disampaikan Bidang Marketing Hotel Lippo Carita, Aja Aswaja, yang mengatakan kendati ada peningkatan jumlah pengunjung yang datang ke Lippo Hotel dibanding bulan-bulan sebelumnya. Namun, jika dibandingkan dengan momen akhir tahun sebelumnya justru ada penurunan yang cukup berarti.

"Untuk di Lippo sendiri, wisatawan ada 1.200 orang dari tanggal 24 sampe sekarang tanggal 29 Desember. Memang ada peningkatan sejak musibah tsunami kemaren. Tapi dibanding tahun sebelumnya, justru berkurang hingga 50 persenan," kata Aja Aswaja saat ditemui di Carita, Senin, 30 Desember 2019.

Ditambahkan Aja, hal itu lantaran masih kurangnya peran Pemerintah Daerah dalam melakukan promosi-promosi destinasi wisata daerah Pandeglang ke luar Banten. "Pemda kurang greget dalam mempromosikan wisata daerahnya, tidak seperti daerah-daerah lain," ujar Aja.

Aja berharap, Pemerintah Kabupaten Pandeglang untuk lebih berani melakukan gebrakan-gebrakan dalam mempromosikan wisata daerah dengan menggandeng lebih banyak media yang bisa berperan membantu menyampaikan informasi-informasi akurat terkait kondisi wisata di Kabupaten Pandeglang sampai saat ini.

"Pemda harus bisa mendobrak pariwisata di Pandeglang, khususnya Carita. Karena Carita punya banyak potensi luar biasa. Pemda harus bisa kerjasama dengan media-media agar gaung promosinya bisa lebih luas lagi. Itu juga untuk menginformasikan ke para pengunjung agar mereka bisa merasa aman dan nyaman berwisata ke Pandeglang," ujarnya dengan penuh harap. []

Berita terkait
TNI AD Berikan Bantuan untuk Korban Tsunami di Banten
TNI AD memberikan bantuan logistik kepada korban terdampak bencana tsunami di Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten.
168 Orang Tewas Tergulung Gelombang Tinggi, BMKG: Alarm Tsunami di Banten Tidak Aktif
Alarm peringatan dini tsunami di Banten tidak aktif.
Gempa Guncang Banten, Jabar dan Jakarta, Tak Berpotensi Tsunami
Kepada masyarakat di sekitar wilayah Kabupaten Sukabumi dihimbau agar tetap tenang karena tidak berpotensi tsunami.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.