Jakarta - Pengusaha yang dikenal sebagai begawan properti Indonesia, Ciputra meninggal dunia di Rumah Sakit Gleneagles Singapura pukul 01.05 waktu setempat. Menurut Sekretaris Pribadi Ciputra Hilda, jenazah akan dimakamkan pada tanggal 5 Desember 2019 di pemakaman keluarga Citra Indah Jonggol, Jawa Barat.
"Jenazah Ciputra akan tiba dan langsung disemayamkan di gedung Jakarta Ciputra Artpreneur Lantai11," kata Hilda kepada Tagar, Rabu, 27 November 2019. Hilda mengatakan pada Jumat, 29 November 2019, pihak keluarga mempersilakan tamu-tamu yang ingin datang untuk memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum Ciputra.
Sementara pengamat ekonomi Djoni Edward mengenang sosok Ciputra sebagai maestro properti papan atas yang selalu membangun kawasan terpadu. Pak Ci sapaan akrab Ciputra merupakan tipikal konglomerat tangan dingin yang sudah melewati tiga putaran bisnis yang sukses. "Jadi kalau hari ini Pak Ci meninggalkan kita semua, dia sudah meninggalkan warisan yang sempurna," katanya kepada Tagar, Rabu, 27 November 2019.
Ikut membangun media Bisnis Indonesia
Alumnus Universitas Paramadina yang pernah bekerja di salah satu kelompok usaha Ciputra itu menyebutkan, selepas kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) Pak Ci menghadap Gubernur DKI maka disepakatilah Jaya Group, sebuah grup bisnis yang meraksasa dengan Jakpro sebagai andalannya. Produk dari Jaya Group yakni Pasar Senen, Bintaro, Perumahan Slipi, dan Pantai Mutiara.
Djoni menambahkan, setelah sukses membesarkan Jaya Group hingga beraset puluhan triliun rupiah, Pak Ci mengajak teman-teman alumni membentuk Metropolitan Group. Produknya adalah kawasan Pondok Indah, Bumi Serpong Damai , dan sejumlah proyek Meteopolitan yang meraksasa dengan aset puluhan triliun rupiah.
Presiden ke-5 Indonesia bersama Ir. Ciputra. (Foto: ciputra.com)
Menurut Djoni, setelah sukses membangun grup bisnis dengan Pemerintan Provinsi DKI Jakarta, bersama alumni ITB, Pak Ci juga membentuk Ciputra Group dengan melibatkan anak, menantu, hingga cucu. Ciputra Grup kini beraset Rp 40 Triliun telah meliputi hampir seluruh wilayah Indonesia dan kawasan Asia dengan merek produk Ciputra dan Citra.
Selain di sektor properti, Pak Ci juga membangun bisnis media surat kabar ekonomi terbesar di Indonesia, Bisnis Indonesia bersama dua konglomerat lain, yakni Anthony Salim anak dari pendiri Salim Group Sudono Salim atau Liem Sioe Liong dan Sukamdani Sahid Gitosardjono, pendiri Sahid Group. Di PT Jurnalindo Aksara Grafika, penerbit Bisnis Indonesia, Ciputra menempatkan orangnya Lulu Terianto sebagai direktur utama. Sementara Anthony Salim menempatkan Subronto Laras sebagai wakil pemimpin umum dan Sukamdani menempatkan Haryadi Sukamdani sebagai wakil komisaris utama.
"Meskipun menjadi pemegang saham, Pak Ci tidak pernah ikut campur dalam urusan keredaksian. Urusan keredaksian Bisnis Indonesia diserahkan kepada profesional," kata Djoni.[]
- Baca Juga: Ciputra Filantropis Jadi Pengusaha Properti
- Ciputra Teladan Bagi Pengembang dan Pelaku Properti